Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kredit pada April 2023 hanya tumbuh 8,08% secara bulanan. Realisasi tersebut dipengaruhi oleh permintaan kreditan terbatas serta dampak pencabutan stimulus covid 19.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae mengatakan, OJK mencatat pertumbuhan kredit pada April 2023 hanya 8,08% secara bulanan. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan Maret 2023 yang tercatat tumbuh 9,93%.
Dian menjelaskan, penurunan penyaluran kredit yang semakin landai merupakan siklus, karena secara historis pertumbuhan kredit di awal tahun cenderung turun jika dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya.
Kemudian, ia juga mengatakan penurunan penyaluran kredit juga mengindikasikan bahwa permintaan kredit yang masih tumbuh terbatas, ditambah dengan adanya pencabutan yang secara tidak langsung memberikan dampak pada menurunnya realisasi kredit. Hal ini disebabkan masih adanya ketidakpastian resiko kredit.
Meski penyaluran kredit melandai, OJK menilai penyaluran kredit masih sesuai dengan proyeksi OJK. Bahkan, OJK optimis pertumbuhan kredit akan menyentuh 10% di akhir 2023 seiring dengan pemulihan pasca pandemi covid 19.
(M. Khadafi)
