Pernyataan bakal calon presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto soal politik uang memicu kontroversi.
Saat memberi sambutan pada acara milad Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta, beberapa waktu lalu, Prabowo Subianto mengatakan agar masyarakat menerima jika ada yang bagi-bagi uang jelang Pemilu. Namun meskipun begitu, masyarakat harus tetap memilih sesuai hati nuraninya.
Ketua Umum Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer menilai pernyataan Prabowo tersebut bentuk perlawanan terhadap politik uang. Ia menilai Prabowo secara tegas meminta masyarakat untuk langsung menghukum pelaku politik uang dengan tidak mencoblosnya saat pemungutan suara.
"Nah yang dimaksud Pak Prabowo itu ambil aja, tapi sesuai hati nurani, jangan dipilih," ungkap Ketua Umum Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer dalam program Primetime News, Rabu 13 September 2023.
Sementara itu pengamat politik, Ray Rangkuti menyayangkan pernyataan Prabowo Subianto dan menilai ucapan itu tidak bijak. Seharusnya saat kampanye, Prabowo mengajak masyarakat untuk tidak menerima uang, apalagi memilih pelaku politik uang.
"Pak Prabowo tetap memaklumi orang terima uangnya, tapi tidak memilih orangnya," ungkap Ray Rangkuti.
Sebab Ray Rangkuti menilai saat kampanye, peserta pemilu memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Salah satunya mengajarkan bahwa politik uang itu dilarang.
Dalam Undang-Undang Pemilu praktik politik uang secara tegas diharamkan. Dalam Undang-Undang Pemilu Pasal 253 Ayat 1, 2 serta 3 disebutkan adanya larangan politik uang yang terbagi dalam tiga masa yakni masa kampanye, masa tenang dan pada saat pemungutan suara.
