Empat warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) masih menjalani perawatan di dua rumah sakit berbeda di Selangor, Malaysia. Para korban dirawat di Rumah Sakit Universiti Putra Malaysia atau Hospital Sultan Abdul Aziz Shah di Serdang serta di rumah sakit daerah Klang.
Meskipun dari luar Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz Shah tidak tampak adanya pengawasan khusus oleh otoritas
Malaysia, akses untuk menemui para korban masih dibatasi. Hal ini dikarenakan Kepolisian Diraja Malaysia masih terus melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (
P2MI) sebelumnya telah menyatakan keinginannya untuk menjenguk para korban, seperti yang telah dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Namun, hingga kini rencana tersebut masih belum dapat terwujud.
Sebelumnya, insiden penembakan yang melibatkan APMM terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka. Berdasarkan kronologi yang disampaikan oleh Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), peristiwa ini terjadi pada Jumat, 24 Januari, sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
(Tamara Sanny)