Hasil sementara investigasi pihak KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia menemukan fakta, jika Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban penembakan mengaku tidak pernah menyerang perugas Otoritas Maritim Malaysia (APMM). Karenanya, Kementerian Luar Negeri RI berharap ada pihak ketiga yang akan secara independen memverifikasi perbedaan fakta, agar insiden penembakan bisa terungkap jelas.
Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menegaskan akan membantu proses pemulangan jenazah PMI, yang menjadi korban penembakan oleh APMM.
Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding menyebut, pengurusan pemulangan jenazah PMI berinisial B asal Provinsi Riau tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah, dalam membantu pekerja migran yang menjadi korban penembakan. Pemerintah menyiapkan seluruh fasilitas pendukung seperti transportasi penyeberangan untuk memulangkan jenazah PMI ke Tanah Air.
Penembakan oleh oknum polisi Malaysia yang terjadi pada Jumat dini hari, 24 Januari 2025 lalu di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, membuat PMI meninggal dunia dan dua PMI dalam kondisi kritas serta dua orang lainnya harus dirawat di beberapa rumah sakit di negara bagian Selangor.
Kementerian P2MI pun mengecam keras penggunaan kekuatan yang berlebihan dalam tragedi penembakan oleh Otoritas Maritim Malaysia.
KBRI di Kuala Lumpur juga telah melakukan akses kekonsuleran dengan menemui 4 WNI korban penembakan yang tengah dirawat di rumah sakit, pada Selasa, 28 Januari 2025. dari keempat korban luka, ada dua WNI yang sudah terverifikasi identitasnya, yakni inisial HA dan MZ. Keduanya berasal dari Provinsi Riau, sementara dua lainnya masih dalam kondisi kritis pasca operasi dan masih belum bisa memberikan ketarangan.
Korban HA maupun MZ sudah memberi informasi kronologi kejadian kepada pihak KBRI. Keduanya menegaskan jika tidak pernah terjadi perlawanan dengan menggunakan senjata tajam kepada petugas APMM.
Fakta tersebut berbeda dengan informasi yang disampaikan oleh kepolisian Malaysia, yang sebelumnya menyatakan jika petugas APMM mendapatkan perlawanan dari puluhan PMI di Perairan Tanjung Rhu, Selangor.
Dengan temuan ini, KBRI Kuala Lumpur berharap adanya pihak ketiga yang bisa menginvestigasi kasusnya secara independen, sehingga kronologi
penembakan bisa segera terungkap secara gamblang.
"Menurut pengamatan saya ini harusnya ada pihak ketiga yang memverifikasi keterangan ataupun fakta mana yang benar," kata Dubes RI untuk Malaysia, Harmono.