Ketika Musim Kemarau Telat Masuk Kerja

15 June 2025 17:12

Musim kemarau yang biasanya jadi momen kering kerontang di banyak wilayah di Indonesia, ternyata tahun ini jalannya agak nagret. Prediksi awal Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, musim kemarau akan mulai datang di sebagian wilayah pada April hingga Juni. Tapi nyatanya, sampai sekarang justru hujan deras dan banjir masih sering terjadi di banyak daerah. 

Ternyata, cuaca saat ini tengah dipengaruhi oleh lima pemain besar di langit. Lima pemain yang mempengaruhi hujan saat masuk kemarau yakni ada gelombang Kelvin dan Rossby, dua gelombang raksasa di atmosfer yang kerjanya seperti eskalator yang mengangkut uap air. Bibit siklon tropis 92W di dekat Filipina juga seperti pusaran angin yang mengaduk cuaca dan menarik uap air ke wilayah Indonesia. 

Sirkulasi siklonik juga ada, yakni ibarat pusaran air di langit yang mempercepat pembentukan hujan, pertemuan angin dari berbagai arah mirip seperti perempatan jalan tempat awan-awan berkumpul. Selain itu, udara saat ini masih basah, yang artinya uap air masih banyak berkeliaran. Meski kalender bilang sudah musim kemarau, langit masih memiliki stok hujan banyak. 

BMKG juga baru saja update data terbaru. Musim kemarau di beberapa daerah mundur cukup jauh dari perkiraan awal. Misalnya, di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur, musim kemarau yang tadinya diprediksi mulai April akhir, ternyata baru datang di akhir Mei hingga awal Juni. Mundur sekitar 35 dasarian atau kira-kira mundur 1 hingga 1,5 bulan. 
 

Baca juga: Cuaca Ekstrem Intai 9 Wilayah Jawa Tengah Akhir Pekan Ini


Di Bali dan Nusa Tenggara, musim kemarau juga molor sekitar 24 dasarian, atau sekitar sebulan lebih lambat. Jadi, jika biasanya bulan Mei sudah mulai kering, namun kini masih terdapat hujan. 

Meski awal kemarau mundur, puncak musim kemarau di sebagaian besar wilayah tetap di kisaran Juli hingga Agustus 2025. 

Namun terdapat catatan, di Jawa dan Papua, puncak musim kemarau malah diprediksi lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Sebaliknya, di Sumatra dan Sulawesi, puncaknya justru agak lebih telat.

Durasi musim kemarau juga berubah di banyak wilayah, seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, akan mengalami musim kemarau yang lebih pendek dari biasanya. Tapi ada juga daerah yang justru kebagian kemarau lebih panjang, seperti Sumatra dan Papua. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Nopita Dewi)