Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Sangala Utara, Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 15 lumbung dan dua rumah warga porak-poranda.
Satu persatu lumbung di tongkonan karatuan yang berjumlah sekitar 15 unit. Ambruk di terjang angin kencang. Selain lumbung, angin kencang juga membuat dua unit rumah warga rusak karena tertimpa pohon tumbang.
Pohon tumbang yang menutup akses jalan dibersihkan warga dengan menggunakan alat sadanya. Hujan es disertai angin kencang juga melanda wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Kuatnya hempasan angin membuat pohon bertumbangan dan merusak rumah penduduk serta fasilitas umum. Data BPBD Kabupaten Nganjuk mencatat lima desa di tiga kecamatan porak-poranda diterjang cuaca buruk angin kencang.
 
Kemudian, fenomena hujan es terjadi di Kecamatan Malawa, Kabupaten Maros, Sulsel. Warga yang merekam kejadian ini memperlihatkan butiran es jatuh bersama dengan hujan deras. BMKG meminta warga segera berlindung di tempat aman apabila melihat tanda cuaca ekstrem seperti awan gelap pekat, angin kencang, atau juga kilatan petir.
Fenomena hujan es diprediksi masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Atap ruang kelas 3 SD Negeri Secang 3 Roboh. Bangunan sekolah yang berada di Desa Madyocondro, Kecamatan Secang ini rusak berat karena atapnya yang sudah berumur dan lapuk tidak mampu menahan beban beban saat hujan deras.
Kepala SD Negeri 3 Secang, Octaviana mengaku baru mengetahui insiden robohnya atap pada Minggu, 2 November 2025, malam sekitar pukul 20.30 WIB. Menurut kepala sekolah, bagian penyangga atap memang sudah patah dan tiga tahun lalu disangga menggunakan bambu.
Meski terjadi kerusakan berat, kepala sekolah memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan tanpa terganggu. Personel TNI dan Polri bersama dengan relawan langsung melakukan gotong royong untuk membersihkan sisa puing reruntuhan atap ruang kelas.
Kegiatan pembersihan berlangsung hingga Senin, 3 November 2025, siang.