Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyebut sudah ada perjanjian pembelian bahan bakar minyak (BBM) antara PT Pertamina dengan badan usaha swasta pengelola SPBU swasta. Bahlil mengatakan perjanjian tersebut bersifat Business to Business (B2B).
"B2B antara Pertamina dan swasta. Mereka lagi kolaborasi," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Senin malam, 20 Oktober 2025.
Bahlil telah mendapat laporan bahwa ada beberapa perusahaan swasta yang sedang berkolaborasi dan bekerja sama dengan Pertamina. Meskipun demikian, Bahlil enggan menyebutkan badan usaha swasta apa saja yang sedang dalam proses kerja sama pembelian BBM dengan Pertamina.
Bahlil juga belum mengetahui detail perjanjian yang dilakukan. "Saya tidak tahu teknisnya karena itu B2B," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar menyampaikan, tidak ada satu pun badan usaha swasta yang sepakat membeli bahan bakar dasar (base fuel) dari PT Pertamina. Sebelumnya Shell, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia (Vivo) menyatakan minat untuk membeli base fuel di tengah kelangkaan stok bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta.
"Sampai 26 September malam tidak ada satupun SPBU swasta yang dapat bersepakat dengan kami. Sementara ini tidak ada yang beli," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, dikutip Kamis, 2 Oktober 2025.
Menurut Muchtasyar, pada awalnya terdapat dua SPBU swasta yang bersedia membeli base fuel, yaitu Vivo dan BP-AKR. Vivo dikabarkan sepakat untuk menyerap 40 ribu barel BBM dari 100 ribu barel kargo impor yang ditawarkan Pertamina Patra Niaga. Sementara, Shell tidak dapat melanjutkan negosiasi karena adanya prosedur birokrasi internal yang harus dilalui.
Namun, seiring waktu, Vivo membatalkan niatnya untuk membeli, dan BP-AKR akhirnya juga tidak melanjutkan. Salah satu isu utama yang menjadi pertimbangan SPBU swasta adalah kandungan etanol dalam base fuel.
"Isu yang disampaikan rekan-rekan SPBU ini, adalah mengenai konten. Kontennya itu ada kandungan etanol," imbuh dia.