24 September 2025 16:21
Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menuntut reforma agraria sejati dari pemerintah. Dalam catatannya, banyak pihak yang telah merampas merampas tanah pertanian rakyat di berbagai daerah selama dua dekade terakhir.
"Presiden dan DPR harus segera menjalankan reforma agraria sejati sekarang juga. Karena peristiwa-peristiwa sebelumnya dari sejak aksi 25-30 Agustus itu ramai tentang penjarahan-penjarahan para pejabat. Yang sunyi dan luput dari pemberitaan adalah penjarahan tanah-tanah rakyat kekayaan alam di pedesaan," ucapnya di ruang rapat Komisi XIII DPR, dalam program Breaking News Metro TV, Rabu, 24 September 2025.
Menurutnya, sejumlah konsesi nakal merampas tanah rakyat dengan masuk ke kampung-kampung melalui bank tanah. Bank tanah kemudian memasang pelang untuk menyita tanah, sawah milih rakyat, dan hutan adat.
"Dan konsesi-konsesi itu terus berdiri bahkan puluhan tahun, mereka ada sejak dari orde baru dan menguasai tanah, sudah menjadi kampung. sudah menjadi desa definitif, sudah menjadi ada sekolah, ada masjid, ada musala, ada gereja, ada fasilitas umum, fasilitas sosial, dan pemerintahan desa, tapi tidak kunjung dimerdekakan. Konsesi-konsesi hutan tanaman industri (HTI), hak guna usaha (HGU), hak guna bangunan (HGB), izin tambang, proyek-proyek strategis nasional itu banyak masuk ke kampung-kampung, bank tanah," ujarnya.
Baca: TNI-Polri Diminta Tak Terjun di Konflik Agraria |