Kepala Polri (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo melaporkan penanganan bencana yang melibatkan 12.397 personel Polri di berbagai wilayah terdampak. Selain itu, Polri juga menyiapkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk evakuasi, layanan trauma healing bagi korban, transportasi bantuan, dan posko tambahan untuk mempercepat distribusi bantuan kemanusiaan.
Ribuan Jenazah Perlu Diidentifikasi
Dalam rapat dengan Presiden Prabowo, Kapolri Listyo mengungkapkan laporan terbaru terkait penyikapan Polri terhadap Penanganan Bencana di Sumatra-Aceh. Banyaknya jenazah yang memerlukan identifikasi oleh Polri, Listyo pun menurunkan beberapa Tim DVI. Selain itu, untuk menunjang kekuatan dalam pencarian korban, pihaknya memiliki stok kapal di Aceh dan Sumatra.
"Di Aceh dan Sumatra Barat (Sumbar) terdapat masing-masing satu kapal, dan di Sumatra Utara (
Sumut) ada dua kapal. Kemudian, anjing K-9 juga dikerahkan. Di Aceh ada 15 personel dengan tiga ekor K-9, di Sumut 14 personel dengan empat ekor dan Sumbar ada sepuluh personel dengan sepuluh ekor," ujar dia dalam konferensi pers hari ini, Senin, 8 Desember 2025.
Selain itu, helikopter juga digunakan untuk mengevakuasi warga maupun mendisribusikan bantuan ke para korban. Ia menyebut terdapat tiga helikopter di Aceh, dua helikopter di Sumut, dan satu helikopter di Sumbar.
Polri Siapkan 213 Ton Beras Bantuan
Kapolri mengatakan bahwa Polri telah mempersiapkan posko tambahan, dan saat ini sudah ada 213 ton beras yang ada di posko dan terdistribusi. Ia menyebut jika stok Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kurang, pihaknya memiliki stok yang telah dipersiapkan.
Sementara itu, terkait penanganan jenazah, Listyo menyampaikan permintaannya kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membantu. Dari total 903 jenazah, sebanyak 221 belum teridentifikasi.
Ia meminta tambahan tempat untuk menyimpan jenazah agar tetap terjaga sampai bisa diidentifikasi. Hal ini karena masyarakat banyak yang menunggu hasil identifikasi jenazah dari anggota keluargnya yang hilang. "Sementara ini kami menambahkan kemarin di Sumbar, seperti
cool storage. Sampai dengan teridentifikasi kondisi jenazah masih tetap terjaga karena itu memang menjadi salah satu yang dibutuhkan oleh masyarakat," ucapnya.
(Nada Nisrina)