HMI Gresik Minta Tapera Dihapus Bukan Ditunda

14 June 2024 20:20

Puluhan mahasiswa dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Gresik meminta Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dihapus, bukan ditunda. Mereka memaksa masuk ke Gedung DPRD Gresik, namun diadang aparat kepolisian. 

Para aktivis mahasiswa di Gresik ini memaksa masuk ke Gedung DPRD Gresik agar menyampaikan aspirasi mereka ke pemerintah pusat. 

Terlibat aksi saling dorong dan adu mulut antara mahasiswa dan polisi. Bahkan, belasan aktivis berusaha mendobrak pintu gerbang yang ditutup polisi. 

Setelah bernegosiasi dengan petugas kepolisian, akhirnya massa aktivis dipersilahkan masuk. Mereka pun bertemu dengan Sekretaris DPRD Gresik. Pasalnya, pimpinan dan anggota DPRD Gresik tidak ada ditempat. 

Dari hasil audiensi, Sekretaris DPRD Gresik akan meneruskan tuntutan para aktivis ke pemerintah pusat melalui mekanisme pimpinan DPRD Gresik. 
 

Baca juga: Dianggap Kurang Sosialisasi, Ketua MPR Usul Kebijakan Iuran Tapera Ditunda

Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyarankan kebijakan pemotongan gaji atau penghasilan para pekerja untuk simpanan tabungan perumahan rakyat (Tapera) ditunda. Penundaan dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat.

"Saran saya supaya tidak jadi pro kontra di-hold dulu, sambil dilakukan sosialisasi, baru kemudian dilakukan kembali," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 29 Mei 2024.

Bambang Soesatyo mengatakan potongan iuran perlu dikaji ulang dan melakukan sosialisasi. Hal itu dilakukan agar para pekerja di Indonesia paham dan mengerti manfaat potongan Tapera sebesar 3%.

"Agar rakyat paham bahwa yang dipotong itu untuk dia dalam jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan papannya," ujar Bamsoet.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)