Kurikulum Merdeka Segera Digunakan Secara Nasional

28 February 2024 17:12

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan segera mengesahkan Kurikulum Merdeka sebagai Kurikulum Nasional lewat Permendikbudristek Kurikulum Merdeka. Setelah Permendikbudristek itu terbit,  sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka diberi waktu dua tahun atau hingga 2026 untuk mempelajari dan menerapkannya.

Kurikulum Merdeka sendiri memiliki karakteristik pengembangan soft skill dan karakter, fokus pada materi esensial, serta pembelajaran yang fleksibel. Mereka yang masih menggunakan Kurikulum 2013 bisa bertahap berubah menjadi Kurikulum Merdeka.

Namun, Barisan Pengkaji Pendidikan (Bajik) menilai Kurikulum Merdeka belum layak menjadi Kurikulum Nasional karena harus dievaluasi secara total dan menyeluruh. Direktur Eksekutif Bajik Dita Puti Saraswati menilai, tekad Kemendikbudristek untuk mengesahkan Kurikulum Merdeka sebagai Kurikulum Nasional dinilai tergesa-gesa. Menurut Puti, kurikulum resmi nasional apapun harus berdasarkan pada filosofi pendidikan dan kerangka konseptual yang jelas.

Baca juga: Bajik Desak Kurikulum Merdeka Dievaluasi Menyeluruh

Filosofi dan kerangka konseptual ini harus tertuang dalam naskah akademik. Dan sampai saat ini Kurikulum Merdeka belum ada naskah akademiknya. Tanpa adanya naskah akademik, akan sulit untuk memahami apa yang menjadi dasar pemikiran dari Kurikulum Merdeka.

Perubahan kurikulum sendiri adalah siklus normal yang terjadi di banyak negara. Data dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menyebut, negara-negara top performers yang terkenal dengan sistem pendidikannya juga memiliki siklus rutin kurikulum.

Misalnya di Jepang dan Finlandia ada siklus 10 tahunan, Singapura siklus 6 tahunan, dan Kanada siklus 7 tahunan. Siklus ini diperlukan untuk mengkaji kembali kurikulum yang digunakan sebagai dasar untuk menilai apakah kurikulum tersebut masih relevan. 

Di Indonesia sendiri pernah menerapkan kurikulum berbasis rencana pembelajaran pada 1947, 1952, 1964 dan 1968. Kurikulum ini berbasis pada patriotisme dan nasionalisme. Berikutnya kurikulum berbasis tujuan digunakan tahun 1975, 1984, 1994 dan 1997 yang berorientasi untuk mendorong pembelajaran aktif melalui metode cara belajar siswa aktif,

Ada lagi kurikulum berbasis kompetensi yang digunakan 2004, 2006, dan 2013. Lalu Kurikulum Merdeka yang mulai digunakan 2022 yang fokus pada literasi, numerasi, dan pendidikan karakter.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)