Pengamat Politik Sebut Presiden Tak Netral di Pemilu 2024

1 January 2024 12:37

Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak netral di Pemilu 2024. Menurutnya, hal itu bisa dilihat secara kasat mata. 

"Kita juga bisa melihat kasat mata bahwa presiden tidak netral," kata Ikrar dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Senin, 1 Januari 2023. 

Ketidaknetralan Presiden Jokowi, kata Ikrar, dapat dilihat dari iklan-iklan partai politik yang mendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Dukungan Presiden Jokowi ke Prabowo-Gibran terlihat sangat jelas. 

"Intuisi saya berani mengatakan bahwa apa yg terjadi di Istana Jumat kemarin, yang kita khawatirkan suatu tukar guling politik yang membahayaka bagi masa depan bangsa Indonesia," ujar Ikrar.

Ikrar menduga ada intervensi saat pertemuan Presiden Jokowi dengan aliansi perangkat desa pada Jumat, 29 Desember 2023. Dugaan Ikrar, aliansi perangkat desa diminta untuk memenangkan Prabowo-Gibran agar keinginan mereka terwujud.

Sebelumnya, sejumlah aliansi perangkat desa bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat, 29 Desember 2023. Presiden berpesan untuk menjaga Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dari tindak kecurangan. 

"Pak Presiden (Jokowi) tadi menitipkan kepada kami para kepala desa yang hadir ini untuk menjaga pemilu ini betul-betul tidak ada kecurangan," ujar Bendahara Umum (Bendum) DPP Perkumpulan Aparatur Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) Sujiono.

Sujiono menyebut masyarakat desa khawatir kericuhan yang sempat terjadi pada pemilu sebelumnya kembali terulang. Ia menyampaikan kepada Presiden bahwa ingin pemilu berjalan dengan nyaman. 

Adapun aliansi perangkat desa yang hadir ialah, Asosiasi Kepala Desa (AKD) se-Jawa Timur, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), dan PAPDESI.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)