Bandung: Setelah lebih dari enam dekade mengabdi pada bangsa dan negara, pesawat Hercules C-130B dengan registrasi A-130 resmi berhenti beroperasi. Upacara seremonial pemberhentian operasional pesawat ini digelar di Lapangan Udara Depohar 10, Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung.
Pesawat legendaris ini memulai kiprahnya pada 1960, di tengah ketegangan geopolitik yang melanda Asia Tenggara pada akhir 1950-an. C-130B A-130 menjadi simbol kekuatan udara Indonesia yang tak lekang oleh waktu dan telah mengukir sejarah panjang dalam berbagai misi penting nasional.
Indonesia memperoleh 10 unit pesawat C-130B Hercules dari
Amerika Serikat (AS), pada 1959. Pengadaan ini merupakan hasil diplomasi tingkat tinggi antara Presiden
Soekarno dan Presiden AS John F. Kennedy. Kesepakatan tersebut tercapai tak lama setelah Indonesia membebaskan pilot CIA, Allen Pope, yang tertangkap saat mendukung
pemberontakan Permesta.
Marsekal Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) TNI Tonny Harjono menyatakan bahwa pesawat Hercules tipe B ini telah memainkan peran vital dalam sejumlah operasi penting, seperti Operasi Trikora dan berbagai operasi militer, baik dalam konteks perang maupun non-perang. Tak hanya itu, pesawat A-130 juga mencatat sejarah dengan mengantarkan pimpinan TNI pertama ke Papua pada 1963.
Selama lebih dari 60 tahun bertugas, C-130B A-130 telah menjadi saksi bisu dinamika sejarah Indonesia. Kini, di akhir masa tugasnya, pesawat ini dikenang sebagai pahlawan udara yang telah berjasa besar dalam menjaga kedaulatan dan mendukung misi-misi kemanusiaan Indonesia.
(Tamara Sanny)