Sejumlah bandara di Amerika Serikat (AS) telah membatalkan lebih dari 9 ribu penerbangan di seluruh AS sejak Badan Penerbangan Federal AS memerintahkan pengurangan penerbangan pada akhir pekan lalu. Pengurangan ini diakibatkan karena government shutdown yang mengakibatkan pengurangan staf menara kontrol di bandara.
Dari pembatalan tersebut, 1.200 penerbangan komersial juga ikut dibatalkan pada Selasa, 11 November 2025, imbas otoritas federal yang mencetuskan pengurangan penerbangan di sejumlah bandara tersibuk di AS.
Awalnya, pengurangan tersebut dipangkas hanya empat persen. Namun kini, statusnya dinaikan menjadi enam persen. Lonjakan tersebut diprediksi akan semakin tinggi hingga 10 persen hingga Jumat, 14 November 2025 mendatang.
Federal Aviation Administration (FAA) hingga saat ini belum menetapkan batas waktu kapan mereka akan melonggarkan pembatas penerbangan tersebut. Menteri Perhubungan AS juga mengatakan bahwa pemotongan tersebut tidak akan hilang sampai pengukuran keselamatan membaik dan tingkat fasilitas petugas kontrol stabil.
Kebuntuan politik antara Partai Republik dan Partai Demokrat kembali menyebabkan penutupan pemerintahan (government shutdown) terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat.
Meskipun kesepakatan awal untuk mengakhiri krisis ini telah disetujui oleh Senat Amerika Serikat pada 9 November, pemerintahan belum sepenuhnya dibuka kembali. Ribuan layanan publik masih terhenti, jutaan pegawai tidak digaji, dan perekonomian Amerika ikut terguncang
(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)