Sebagian Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Pilih Kembali ke Rumah

Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT)  Minggu, 19 Januari 2025, siang tidak terdengar gemuruh dan semburan abu vulkanik. Kondisi Gunung Lewotobi Laki-Laki terpantau tertutup kabut awan tebal.

Sejumlah warga yang bermukim di bawah lereng Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali beraktivitas secara terbatas. Bahkan sejumlah warga memilih tinggal di rumah yang berada di wilayah zona merah.

Hingga saat ini tercatat sebanyak 6.104 warga yang mengungsi. Sementara aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki masih mengalami aktivitas kegempaan embusan, gempa tremor, gempa vulkanik, dan gempa tektonik jauh.
 

Baca: Ribuan Warga Masih Bertahan di Pengungsian Pasca-Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Adapun jumlah warga yang mengungsi saat ini sebanyak 6.104 jiwa. Jumlah warga yang mulai menderita sakit pun terus bertambah.

"Saya sudah mau masuk satu bulan ini saya merasa aman. Karena mungkin dari keyakinan bahwa Tuhan selalu beserta kita dan leluhur kita juga akan tetap menjaga dan melindungi kita. Itu yang menjadi kekuatan saya," tutur Lukas Sabon Loli selaku warga pengungsi.

"Kami rasa sudah jenuh di tempat pengungsian, sementara kelapa-kelapa kami gugur. Padahal itu menjadi sumber penghasilan kami, jangan sampai (kelapa) menjadi rusak. Jadi kami datang untuk biar kelapa juga saya dengar harga kopra sudah mulai naik dan itulah menjadi kekuatan kami supaya kami bisa dapat uang sedikit untuk mencari hidup," jelasnya.