Siswa-siswi SLBN A Pajajaran Dilanda Kecemasan Setelah Ruang Kelas Dibongkar

19 May 2025 15:12

Siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pajajaran, Kota Bandung, Jawa Barat, sedang dilanda kecemasan setelah ruang kelas mereka dibongkar. Ruang kelas ini dibongkar untuk dialihfungsikan sebagai sekolah rakyat

Rekaman video viral di jagat maya memperlihatkan siswa-siswi mengeluh jika bangunan sekolah mereka dibongkar serta diusir dari sekolah. Dengan rasa sedih dan tangisan, para siswa dan tenaga pengajar meminta Presiden Prabowo Subianto untuk tidak menggusur SLBN A Pajajaran, Kota Bandung.

Situasi ini membuat para orang tua dan guru geram. Mereka tak tinggal diam dan memilih membuat video keluhan kepada Presiden Prabowo Subianto. Sembari membawa foto Prabowo, mereka berharap Presiden bisa mendengar jeritan hati anak-anak berkebutuhan khusus yang merasa terpinggirkan. 

"Pak Presiden, Pak Prabowo, presiden kami, kami mendukung sekolah rakyat, tapi jangan usir kami, tempat belajar anak kami, tapi jangan hancurkan masa depan kami, tapi jangan bongkar sekolah kami, kami ingin anak kami belajar berkarya dan bermain di tempat ini," kata para siswa dan tenaga pengajar dalam video tersebut.
 

Baca juga: SLB Diminta Koordinasi dengan SPPG soal Menu MBG

SLBN A Pajajaran tampak sepi karena aktivitas belajar mengajar yang sudah selesai. Beberapa ruang kelas tampak sudah dibongkar. Terlihat juga sejumlah orang yang sibuk mengepak barang-barang untuk dipindahkan. 

Menurut Wakil Ketua Komite Orang Tua SLBN A Pajajaran, pembongkaran dilakukan mendadak saat siswa-siswi sedang melaksanakan ujian kenaikan kelas. Di samping itu, telah ada surat pemberitahuan agar bangunan SLBN A Pajajaran dikosongkan pada 15 Mei 2025. Namun, komite orang tua meminta waktu hingga 23 Mei secara lisan.

"Kami melayangkan surat lewat kepala sekolah, penangguhan menurut lisan, dijawab 'boleh sampai tanggal 23 tapi lewat WA'. Tapi ketika kemarin audiensi dari DPD Pertuni Jawa Barat ternyata tidak bisa karena segera harus dibongkar," ujar Wakil Ketua Komite Orang Tua SLBN A Pajajaran Tri Bagyo. 

Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut jika hal ini bukan penggusuran. Namun, hanya merenovasi sekolah agar dapat dibangun menjadi sekolah rakyat.

Di samping itu, tidak ada pengusiran terhadap anak-anak SLBN A Pajajaran. Dedi menegaskan setelah direnovasi, para siswa SLB akan menempati bersama siswa sekolah rakyat di gedung ini.

"SLB itu ada alokasi anggaran dari Kementerian PU, kemudian dibangun sekolah rakyat. Setelah pembangunan itu nanti teman-teman SLB sekolah tetap di situ bersama-sama," ungkap Dedi. 

Lahan SLBN A Pajajaran adalah milik Kementerian Sosial (Kemensos). Kemensos sempat berjanji untuk menghibahkan aset yang berada di komplek Wyata Guna untuk dijadikan pusat pendidikan disabilitas. Namun saat ini, sekolah tersebut akan dijadikan sekolah rakyat. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)