15 March 2025 19:59
Waitatiri, seorang alumni Universitas Indonesia (UI) jurusan Sastra Jerman mencetak prestasi membanggakan. Buku karya Waitatiri, yakni 'The Missing Colours' kini dijadikan bahan ajar di Harvard University serta beberapa sekolah di Amerika Serikat (AS).
Buku 'The Missing Colours' lahir dari pengalaman pribadi Waitatiri yang pernah mengalami perundungan atau bullying saat masa sekolah. Melalui buku ini, Waitatiri ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya empati, keberagaman emosi, dan keberanian untuk menghadapi tantangan.
Menurut Waitatiri, buku ini awalnya merupakan proyek tugas akhir saat menempuh pendidikan magister di Harvard University dengan beasiswa LPDP. Karya ini mendapatkan perhatian dari para dosen yang kemudian mengusulkan buku tersebut sebagai bahan ajar.
"Buku ini sebenarnya adalah proyek akhir di salah satu kelas yang aku ikuti di Harvard University ketika menempuh studi S2. Kelasnya itu judulnya education and uncertainty atau pendidikan dan ketidakpastian," kata Waitatiri dalam tayangan Newsline, Metro TV, Sabtu, 15 Maret 2025.
"Kelas ini membahas mengenai fenomena, gangguan, atau kesulitan belajar yang dialami anak-anak ketika ada konflik, ketika dia ada di pengungsian. Misalnya kena bencana atau ada perang atau mungkin negaranya sedang diserang, jadi memang situasi yang membuat anak ini merasa tidak pasti, merasa tidak nyaman," sambungnya.
Baca juga: NasDem Gelar Bedah Buku Jenderal Penakluk Sejarah Presidensial |