14 March 2025 22:57
Jakarta: Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELOS), Bhima Yudhistira, meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Menurutnya, kinerja APBN yang merosot pada awal 2025 harus menjadi perhatian serius pemerintah.
Bhima menjelaskan, defisit APBN sebesar Rp31,2 triliun atau 0,13 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Januari-Februari 2025 menandakan bahwa pemerintah harus berutang lebih banyak lagi. Hal ini dapat berdampak pada rebutan perbankan dan likuiditas yang berpindah dari bank ke pembelian surat utang pemerintah.
Baca Juga: APPBI: Daya Beli Masyarakat Belum Pulih |