Sate Kerbau Prasmanan Legendaris Kudus, Pertahankan Cita Rasa Sejak 1960-an

1 November 2025 16:05

Sebuah warung makan sederhana di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Kudus, Jawa Tengah, menyimpan kekayaan kuliner dan sejarah panjang. Warung ini terkenal dengan hidangan sate kerbau legendaris yang telah berdiri sejak 1960-an.

Aroma semerbak sate yang dibakar langsung menyambut setiap pelanggan yang datang ke sebuah warung sederhana di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Kudus, Jawa Tengah. Warung ini bukan sembarang tempat makan, melainkan warung sate kerbau legendaris yang sudah berdiri sejak 1960-an.

Berbeda dari kebanyakan tempat makan, proses pembakaran sate di sini dilakukan tepat di depan meja saji pelanggan. Asap dan aroma yang menggoda membuat suasana makan semakin menggugah selera. Keunikan lain, sate kerbau yang sudah matang disajikan di wadah besar, dan pelanggan bebas mengambil sesuai selera. Sistem prasmanan ini sudah menjadi ciri khas sejak dulu. Di setiap meja, juga tersedia cabai rawit rebus bagi pencinta pedas.

“Ini makan sate legendaris sate kerbau, ini sudah generasi keempat. Sate ini cukup unik, karena kita dikasih nasi makan sepuasnya, setelah itu baru dihitung sajennya atau sunduknya.” ungkap Bupati Kudus, Samani Intakoris, yang sudah menjadi pelanggan warung makan ini.

Bagi Samani, tekstur daging kerbau yang lembut dan kaya rempah membuatnya berbeda dengan sate kambing atau sapi. Tak heran jika pelanggan lama selalu kembali ke sini. 

Sama halnya dengan Mia, pelanggan lain yang selalu menyempatkan diri mampir setiap pulang kampung. “Dan bisa langsung melihat gimana proses pembakarannya di depan saya, jadi rasanya enak dan menggugah selera.” ungkap Mia.
 

Baca Juga : Viral, Berkunjung ke Kota Cimahi Coba Es Krim Durian Batok Kelapa Jadi Buruan Pecinta Kuliner

Warung sate ini kini dikelola oleh Bambang Sutomo, generasi keempat dari keluarga perintis warung. Sejak 1996, Bambang menjaga cita rasa dan resep turun-temurun dari neneknya.

Dengan harga hanya Rp5.000 per tusuk, pelanggan bisa menikmati sate kerbau prasmanan khas Kudus yang terkenal dengan cita rasa manis gurih.

“Tidak bisa disunduki seperti sate kambing. Kalau sate kambing diirisi lalu disunduki, kalau ini dibumbui dulu, dibacem dengan rempah-rempah sebelum dibakar.” jelas Bambang.

Lebih dari sekadar kuliner, sate kerbau juga dikenal sebagai simbol toleransi di Kudus. Sejarahnya berkaitan dengan Sunan Kudus atau Syekh Ja’far Shodiq, yang menganjurkan umatnya tidak menyembelih sapi sebagai bentuk penghormatan terhadap kepercayaan masyarakat setempat.

Sederhana, legendaris, dan penuh makna, sate kerbau Kudus bukan hanya kuliner, tapi juga warisan budaya yang terus lestari hingga kini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)