5 Pemimpin Perempuan yang Paling Berkuasa dalam Sejarah

Riza Aslam Khaeron • 6 March 2025 21:36

Jakarta: Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2025 menjadi momen penting untuk mengenang pencapaian luar biasa perempuan dalam sejarah. Sejak zaman kuno hingga era modern, banyak perempuan telah memegang kendali pemerintahan, menaklukkan musuh, dan membentuk jalannya peradaban.

Berikut adalah 5 pemimpin perempuan paling berkuasa dalam sejarah, yang kekuasaannya tidak hanya membentuk negaranya tetapi juga dunia.

1. Elizabeth I (1533-1603)
Sebagai Ratu Inggris dari 1558 hingga 1603, Elizabeth I dikenal sebagai pemimpin yang membawa Inggris ke era kejayaan yang dikenal sebagai Zaman Keemasan Elizabeth. Melansir Best Diplomats pada 6 Maret 2025, "Elizabeth berhasil mengalahkan Armada Spanyol pada 1588, memperkuat Inggris sebagai kekuatan maritim terdepan di Eropa."

2. Wu Zetian (624-705)
Wu Zetian adalah satu-satunya perempuan yang menjadi kaisar Tiongkok dalam sejarah. Ia berkuasa pada 690-705 M dan dikenal karena reformasi administrasi yang memperkuat birokrasi dan mempromosikan pendidikan.

3. Catherine yang Agung (1729-1796)
Sebagai Permaisuri Rusia dari 1762 hingga 1796, Catherine yang Agung memperluas wilayah Rusia dan memperkenalkan reformasi besar dalam bidang administrasi, ekonomi, dan budaya. Mengutip Best Diplomats pada 6 Maret 2025, "Catherine dikenal sebagai pemimpin yang membawa Rusia ke dalam Zaman Pencerahan dengan mempromosikan pendidikan dan seni."

4. Hatshepsut (1508-1458 SM)
Sebagai firaun perempuan pertama yang memerintah Mesir, Hatshepsut tidak hanya mempertahankan kekuasaan tetapi juga memperluas perdagangan dan membangun monumen spektakuler seperti Kompleks Kuil Deir el-Bahari. Best Diplomats menyebut, "Hatshepsut mengklaim dirinya sebagai putri dewa Amun untuk memperkuat legitimasinya sebagai firaun."

5. Maria Theresa dari Austria (1717-1780)
Sebagai Ratu Austria dan pemimpin Kekaisaran Habsburg, Maria Theresa memperkenalkan reformasi militer, pendidikan, dan administrasi yang memperkuat kerajaan. Best Diplomats mencatat, "Maria Theresa mengubah Austria menjadi kekuatan Eropa yang lebih terstruktur dengan memperkenalkan sistem pendidikan wajib bagi anak-anak."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Christian Duta Erlangga)