Seorang siswa sekolah dasar di Medan, Sumatera Utara, IH, meninggal dunia diduga usai mendapatkan perundungan oleh temannya pada 22 Juni lalu. Kepada orangtuanya, korban sempat mengaku dipukul hingga akhirnya trauma.
"Pulang sekolah dia nangis-nangis. 'Mak, Baim dipukul si ini', katanya gitu," ujar ibu IH, Yusraini Nasution dalam Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Selasa 4 Juli 2023.
Mendapat informasi tersebut, Yusraini langsung mendatangi orang tua pelaku. Namun, mereka membantah anaknya melakukan kekerasan.
Malam harinya, IH kemudian demam selama dua hari. Yusraini yang menganggapnya demam biasa, merawat IH di rumah. Sayangnya, kondisi IH terus menurun.
"Malamnya kayak ketakutan trauma gitu dia, sampai ngigau 'jangan, jangan' katanya ketakutan," ujar Yusraini.
Di hari ketiga, IH mengeluhkan rasa sakit di bagian tubuh dan kepalanya. Yusraini pun membawa IH ke tukang kusuk (pijat). Ternyata, sekujuh tubuh baim memar.
"Kata tukang kusuk, badan anak ini memar," kata Yusraini.
Usai dipijat, IH dibawa pulang dan kondisinya membaik. Namun di hari kelima, kondisi IH kembali memburuk. IH pun meninggal dunia saat menjalami perawatan awal di RSUD Pirngadi. Hasil dari rumah sakit menyebutkan IH mengalami luka di bagian kepala dan mengalami pembekuan darah di otak.
Yusriani mengatakan, IH sempat menyebut lima nama yang diduga menjadi pelaku pemukulan terhadapnya. Kelima orang tersebut merupakan anak-anak di sekitar lingkungan rumah IH.
"Dia banyak cerita. 'Mak yang mukul Baim ini, Mak'. Disebutnya itu sampai lima orang. Gak jauh-jauh orangnya di kampung ini juga," kata Yusriani.
Kasus perundungan yang mengakibatkan IH tewas saat ini ditangani oleh Polrestabes Medan. Empat orang anak telah dimintai keterangan.