Indonesia menjadi negara tujuan lawatan resmi pertama bagi Kaisar Jepang Naruhito, sejak ia diangkat pada 2019 lalu.
Ini merupakan kunjungan Kaisar Jepang yang kedua setelah ayahnya Akihito, berkunjung ke Indonesia pada 1991 silam, yang mana juga merupakan peristiwa bersejarah, karena sebelumnya, tidak ada Kaisar Jepang yang melakukan lawatan ke luar negeri.
Meskipun masih berupa simbolik, lawatan ini sarat dengan diplomasi lunak dari Kaisar Negeri Sakura.
Pakar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana mengatakan kunjungan Kaisar Jepang Naruhito ke Indonesia memiliki makna bahwa Jepang ingin mempererat hubunganya dengan Indonesia.
"Kunjungan ini memiliki tiga makna, pertama, ingin mempererat antara hubungan Jepang dan Indonesia, kedua, pendekatan kultural budaya dan ketiga bagaimana Jepang lebih berperan kebih dalam proses pembangun ekonomi di Indonesia," ujar Hikmahanto dalam Primetime News, Metro TV, Senin 19 Juni 2023.
Senada dengan Hikmahanto, Anggota Komisi I DPR, M Farhan menyebut, kunjungan Jepang ke Indonesia harus dimanfaatkan oleh Presiden Jokowi agar bisa berinvestasi pada pembangunan di Indonesia, salah satunya IKN.
"Jepang diprediksi tidak mengalami pertumbuhan ekonomi negatif. Jadi, jumlah uang beredar di Jepang lumayan tinggi, sehingga menjadi kesempatan terbaik untuk presiden memastikan Jepang mau ikut komitmen dalam investasi pembangunan di IKN," ujar Farhan.
Diketahui, sejak perjanjian damai antara Indonesia dan Jepang pada 20 Januari 1958, berbagai kerja sama telah terjalin. Khususnya, di bidang ekonomi yang diperkuat salah satunya dengan pakta Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement.
Berdasar rilisan Kementerian bidang Ekonomi, hingga 2022, nilai perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD28,5, yang mencakup berbagai bidang, mulai dari pertahanan dan keamanan, pendidikan, manufaktur, infrastruktur, ekspor-impor, energi hingga pariwisata.
(M. Khadafi)
