Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X angkat bicara menyusul merebaknya antraks termasuk satu korban meninggal di Gunungkidul, Yogyakarta. Sultan menyatakan, dinas terkait harus lebih ketat dalam pemeriksaan maupun pengawasan lalu lintas ternak.
Sultan juga menegaskan, sosialisasi kepada masyarakat mengenai tanda-tanda ternak yang terinfeksi antraks harus diberikan, termasuk kesadaran untuk tidak mengonsumsi daging dari ternak yang terserang antraks.
Meski banyak warga yang suspek dan bahkan positif antraks serta satu meninggal dunia, Sultan menyatakan, tidak akan menjadikan hal tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB) karena pencegahan dan pengobatan masih bisa dilakukan.
"Saya kira pake injeksi sama obat sebetulnya juga bisa didapat dan dilakukan sebenarnya, tetapi kalau terlambat memang risikonya lebih tinggi lagi," ujar Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Sementara itu, data dari Dinas Kesehatan DIY menyebutkan bahwa 87 warga di Kabupaten Gunungkidul, suspek antraks dan satu orang meninggal dunia karena positif terjangkit penyakit tersebut.
(M. Khadafi)