Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri meninjau langsung dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cengkareng pada Jumat 24 Oktober 2025. Dapur tersebut telah aktif memproduksi makanan bagi 3.800 siswa penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis.
Kapolda memastikan seluruh proses produksi berjalan sesuai dengan SOP, mulai dari pemeriksaan bahan baku hingga pengecekan keamanan pangan oleh tenaga medis. Ia juga memastikan makanan yang diproduksi aman, bergizi, dan siap dikemas serta didistribusikan ke sekolah-sekolah sekitar.
Sebagai ciri khas, SPPG Polri menerapkan standar tinggi sanitasi dan sterilisasi dalam seluruh proses pengolahan makanan, karena dilengkapi dengan berbagai peralatan modern, antara lain:
- Filter air RFP untuk menyaring partikel halus dan menjaga kejernihan air.
- Filter RO (Reverse Osmosis) guna memastikan air benar-benar bebas dari kontaminan mikrobiologis dan kimia.
- Water heater untuk menjaga suhu optimal pada proses pencucian dan sterilisasi.
- Pengering food tray agar wadah makanan tetap higienis dan bebas lembap.
- Filltank stainless untuk penyimpanan air yang aman dan tahan korosi.
- Bio tank guna mendukung pengelolaan limbah ramah lingkungan.
- Pemeriksaan makanan melalui metode food safety testing untuk memastikan setiap hidangan layak konsumsi dan memenuhi standar kesehatan.
Dengan penerapan teknologi tersebut dan dukungan masyarakat, program
SPPG Polri diharapkan dapat menjadi contoh nyata kolaborasi pemerintah dan kepolisian dalam meningkatkan gizi serta kualitas hidup anak-anak Indonesia.
Program SPPG yang dijalankan Polri mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Para orang tua menyambut positif kehadiran program Makan Bergizi Gratis ini.
“Menu yang disediakan cukup variatif, terdiri dari ikan, ayam, daging, susu, sayur, dan buah-buahan. Semuanya disajikan dengan bersih dan higienis,” ujar Maryanti, salah satu perwakilan orang tua murid.
Anak-anak pun merasa senang dan bersemangat karena menantikan waktu makan di sekolah setiap hari. Program ini juga membantu meringankan beban orang tua karena tidak perlu menyiapkan bekal harian untuk anak.