Wanda Hamidah Ceritakan Suasana Mencekam saat Tertahan di Pelabuhan Partopalo Italia

30 September 2025 15:08

Dua dari tiga WNI yang tergabung dalam pelayaran Global Sumud Flotila menembus blokade Gaza, Wanda Hamidah dan Muhammad Faturrahman saat ini berada di Pelabuhan Marzamemi di Sisila, Italia. Mereka terpaksa tertahan di Italia, setelah kapal yang ditumpangi mengalami kerusakan.

"Alhamdulillah, empat hari ini kita sudah pindah ke Marzameni Marina yang memang dalam penjagaan," ungkap Wanda.

Wanda bercerita sebelumnya Ia bersama rekan-rekannya terjebak di Pelabuhan Portopalo, Sisila, Italia. Di sana ia mendapatkan intimidasi dari pihak yang tak dikenal, yang berusaha mengusir rombongan dengan tujuan mengambil alih kapal-kapal yang tidak lagi bisa berlayar.

"Sepuluh hari ada di Pelabuhan Portopalo, pelabuhan ikan dan pelabuhan yang terbuka ya. Jadi mungkin akan banyak kendala karena semua orang bisa masuk di Portopalo. Dan di banyak kejadian kalau kita tidak jaga kapal kita akan banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Wanda.

Tak hanya itu, Fatur mendapati kapal yang ditumpangi sebelumnya tiba-tiba dipenuhi tumpahan bensin. Kondisi ini diduga kuat sebagai sabotase yang dilakukan untuk menggagalkan misi kemanusiaan ini. Akibatnya perbekalan makanan yang ada di dalam kapal terpaksa dibuang, karena sudah terkontaminasi bensin. 

"Dan kita mendapati bahwasanya hampir separuh makanan perbekalan yang kita bawa mau enggak mau harus terbuang karena ya sudah tercemar dengan bensin dan enggak mungkin akan kita makan," jelas Fatur.

"Banyaklah pressure yang kita alami di sini. Mulai dari rebutan kapal, dengan kapten yang ingin mengambil alih dan segala macamnya," sambungnya.

Dengan banyaknya ancaman dan cobaan, Wanda dan Fatur mengungkapkan hanya bisa sabar, pasrah dan hanya berharap pada pertolongan Allah Subhanahu wa ta'ala.

"Dan di sini enggak ada orang yang bisa diharapkan, kecuali Allah itu sendiri. Kita benar-benar berpasrah karena setiap menit informasi akan bergulir dengan cepat. Yang tadinya boleh menjadi tidak boleh, yang tadinya bisa menjadi tidak bisa," jelas Fatur.

Wanda dan Fatur sampai saat ini masih menunggu kapal Sumud Flotila lainnya yang akan membawa mereka untuk bergabung dengan sekitar 47 kapal lainnya yang membawa ratusan aktivis dari 40 negara. 
 

Baca Juga: Armada Sumud Flotilla Diperkirakan Tiba di Gaza dalam Waktu 2-3 Hari

Global Sumud Flotilla Masuki Area Rawan Dekat Jalur Gaza


Sementara itu armada kapal pembawa bantuan kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) telah memasuki zona kuning, area rawan di perairan dekat Jalur Gaza pada Senin, 29 September 2025, menurut laporan terbaru Indonesia Global Peace Convoy (IGPC).

Dalam misi kemanusiaan ini terdapat satu utusan Indonesia, yakni Ketua Koordinator IGPC Muhammad Husen, yang kini berada di atas kapal Summertime, kapal pengamat (Observer) yang mengikuti konvoi flotilla.
 
Jika tidak ada kendala atau serangan Zionis Israel, kapal-kapal kemanusiaan itu diperkirakan tiba di Gaza dalam dua hingga tiga hari mendatang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)