Armada Sumud Flotilla Diperkirakan Tiba di Gaza dalam Waktu 2-3 Hari

Ketua Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) Muhammad Husein. Foto: IGPC

Armada Sumud Flotilla Diperkirakan Tiba di Gaza dalam Waktu 2-3 Hari

Fajar Nugraha • 30 September 2025 08:18

Tunis: Dalam waktu dua atau tiga hari, misi Global Sumud Flotilla diperkirakan akan tiba di Gaza-Palestina. Ketua Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) Muhammad Husein mengatakan, saat ini armada-armada terdepan dalam pelayaran kemanusian tersebut hanya berjarak sekitar 300 nautical mile (Nm) dari bibir pantai Gaza.

Husein, dengan Kapal Observer Summertimes hingga Senin 29 September 2025 terus menyusul 42 armada Global Sumud Flotilla lainnya yang sudah berada di garis zona kuning pelayaran menembus blokade Gaza tersebut.

Menurut Husein, estimasi sampai ke Gaza dalam waktu satu atau dua hari itu, jika tak ada kendala. Ataupun tak ada serangan Zionis Israel.

“Jarak kapal-kapal Global Sumud Flotilla yang saat ini berada paling depan, hanya tinggal sekitar 300-an nautical miles dari Gaza. Dan insya Allah, hanya dalam dua atau tiga hari ke depan, kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusian untuk Gaza, sudah tiba di Gaza,” ujar Husein saat zoom meeting bersama relawan, dan aktivis IGPC, Senin 29 September 2025.

“Kami saat ini masih terus menyusul rombongan Global Sumud Flotilla yang berada di posisi paling depan,” kata Husein.

Husein, setelah Kapal Observer Nusantara yang ditumpanginya mengalami kendala di perairan Sisilia-Italia, sejak kemarin sudah pindah ke Kapal Observer Summertimes untuk melanjutkan pelayaran. Saat ini Kapal Observer Summertimes sudah berada di perairan internasional di sebelah tenggara perairan Kreta-Yunani untuk mengejar 42 armada yang sudah menunggu di garis zona kuning.

Garis zona kuning merupakan kawasan waspada para armada Global Sumud Flotilla. Zona kuning itu berada di sisi jauh barat daya perairan Siprus dan tenggara jauh Kepulauan Kreta-Yunani. Di wilayah zona kuning itu, hingga 29 September 2025 berkumpul sekitar 42 armada Global Sumud Flotilla untuk melanjutkan pelayaran ke Gaza. Lepas dari zona kuning itu, seluruh armada Global Sumud Flotilla masih akan melintasi periaran yang masuk zona merah dan berbahaya.

Zona merah tersebut ditetapkan oleh Global Sumud Flotilla mengacu serangan-serangan Zionis Israel terhadap kapal-kapal kemanusian yang mencoba menembus Gaza.Yaitu di radius 100 Nm dari Gaza. Husein, saat ini menjadi satu-satunya relawan dan aktivis perwakilan Indonesia yang berlayar dengan kapal observer menuju zona kuning.

“Saya di Kapal Summertimes bersama 21 relawan, dan aktivis dari 10 negara lainnya. Ada yang dari Malaysia, Italia, Afrika Selatan (Afsel), Maroko, dan lain-lain,” kata Husein.

Sedangkan relawan Indonesia lainnya, yakni Wanda Hamidah, dan Muhammad Faturrahman mengalami staganan pelayaran di perairan Italia akibat kapal yang mereka tumpangi rusak. Bahkan dikabarkan kapten kapalnya kabur menolak melanjutkan pelayaran.

IGPC minta Presiden Prabowo bicara

Hingga saat ini, Presiden Prabowo Subianto tak sekalipun menyampaikan keberpihakannya pada aksi kemanusian Global Sumud Flotilla. Padahal ada beberapa warga negara Indonesia yang turut ambil bagian dalam misi pelayaran kemanusian ke Gaza itu. Global Sumud Flotilla diikuti ratusan relawan, dan aktivis dari sedikitnya 45 negara.

Kata Husein, Presiden Prabowo seharusnya meniru sepantarannya Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim yang mendukung partisipasi warganya dalam Global Sumud Flotilla.

“Kami meminta agar Pak Prabowo Subianto, cukup hanya me-mention (menyebut) Global Sumud Flotilla sebagai bentuk partisipasinya dalam memberikan perlindungan terhadap warga-warga Indonesia yang ikut dalam aksi kemanusian menembus blokade Gaza ini,” kata Husein.

“Hal tersebut dilakukan oleh pemimpin-pemimpin negara lain, seperti PM Anwar dan lain-lain dalam memberikan perlindungan terhadap warga negaranya dalam misi kemanusian Global Sumud Flotilla ini,” kata Husein.

Selain Husein, dua warga negara Indonesia lainnya yang ikut dalam konvoi laut akbar menembus blokade Gaza ini, adalah Wanda Hamidah, dan Muhammad Faturrahman dari Aqsa Working Group (AWG).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)