Zein Zahiratul Fauziyyah • 16 September 2025 10:39
Jakarta: Inflasi masih menjadi momok besar bagi sejumlah negara di dunia. Per September 2025, beberapa negara mencatatkan laju inflasi yang sangat tinggi hingga menggerus daya beli masyarakat dan menekan stabilitas ekonomi mereka.
Berikut lima negara dengan inflasi tertinggi saat ini, seperti dikutip dari berbagai sumber
1. Venezuela
Venezuela masih menempati posisi teratas dengan inflasi yang menembus sekitar 400 persen. Menurut data IMF,
krisis politik, penurunan produksi minyak, serta melemahnya mata uang bolivar menjadi faktor utama lonjakan harga. Situasi ini membuat kebutuhan pokok sulit dijangkau masyarakat dan memperparah krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
2. Zimbabwe
Zimbabwe mencatat inflasi sekitar 170 persen (World Bank, 2025). Hiperenflasi memang bukan hal baru bagi negara ini. Rendahnya kepercayaan publik terhadap dolar
Zimbabwe serta ketidakstabilan ekonomi mendorong harga-harga terus meroket. Sejumlah laporan menyebut, masyarakat lebih memilih menggunakan mata uang asing seperti dolar AS untuk transaksi sehari-hari.
3. Argentina
Argentina kembali bergulat dengan inflasi yang mendekati 100 persen. Berdasarkan laporan Reuters yang mengutip data resmi pemerintah, faktor utama
inflasi tinggi adalah pelemahan peso, kebijakan pengurangan subsidi, serta kenaikan harga energi dan pangan. Kondisi ini semakin menekan perekonomian rumah tangga, terutama kalangan menengah ke bawah.
4. Sudan
Konflik internal dan instabilitas politik membuat Sudan mengalami inflasi lebih dari 70 persen (UNDP, 2025). Rantai pasokan pangan yang terganggu akibat perang menyebabkan harga kebutuhan pokok meroket. Lembaga internasional seperti WFP (World Food Programme) juga mengingatkan potensi
krisis pangan semakin parah jika situasi konflik tidak segera mereda.
5. Turki
Turki menutup daftar dengan inflasi di kisaran 50–60 persen. Mengutip laporan Bloomberg dan data Turkish Statistical Institute (TUIK), faktor utama inflasi adalah pelemahan lira Turki, kenaikan harga energi global, serta dampak dari kebijakan moneter longgar yang sempat diterapkan. Meski pemerintah mulai menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi, efeknya belum sepenuhnya terasa di masyarakat.
Sobat
MTVN Lens, dari lima negara tersebut, terlihat bahwa inflasi ekstrem tidak hanya dipicu oleh faktor ekonomi semata, tetapi juga politik, sosial, hingga konflik bersenjata. Inflasi yang tak terkendali bukan hanya merusak stabilitas makroekonomi, tetapi juga langsung menghantam kesejahteraan rakyat.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.