Diskriminasi di dunia pekerjaan terhadap perempuan, meski mengalami kemajuan tetap ada stagnansi dan kemunduran. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dalam Forum Diskusi Denpasar (FDD) 12.
Forum yang bertajuk 'Patriotisme Perempuan Dulu, Kini dan Nanti' yang digelar seraya peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 ini menjabarkan tentang kemajuan perempuan hingga sekarang.
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dalam Forum Diskusi Denpasar 12 menjelaskan, meski dalam dunia kerja diskriminasi perempuan Indonesia mengalami kemajuan, namun stagnansi dan kemunduran tetap terjadi. Ia mengatakan, meski penghapusan diskriminasi perempuan dalam kategori angka kesetaraan ada kenaikan, namun di wilayah provinsi
Indonesia tertentu terjadi stagnansi terhadap peran dari perempuan.
"Dalam konteks penghapusan diskriminasi terhadap perempuan, kita mengalami kemajuan. Saya sepakat dengan yang tadi disampikan Mbak Eva, Ibu Lestari, ada kemajuan. Tapi, ada stagnasi dan ada kemunduran," kata Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dalam Forum Diskusi Denpasar 12.
Ninik menyoroti, meski ada aturan yang melibatkan perempuan, namun infrastruktur dan dukungan sumber daya tidak mencukupi. Untuk itu, Ninik mendorong agar menciptakan ekosistem kerja yang berkeadilan bagi perempuan, termasuk pemahaman mengenai cuti-cuti khusus yang berhak didapatkan
perempuan.