Jakarta: Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan alasan penaikan pangkat Sekretaris Kabinet (Setkab) Mayor Teddy Indra Wijaya menjadi Letnan Kolonel (Letkol). Penaikan pangkat diberikan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kapasitasnya dalam menjalankan tugasnya sebagai Setkab.
"Ada orang yang sudah dianggap oleh Presiden (Prabowo Subianto) bisa membantu, bisa mengkoordinasikan. Kami kasih pangkat lebih tinggi. Apa masalahnya?" ujar Maruli, dalam program Headline News Metro TV, Rabu, 12 Maret 2025.
Dia menegaskan penaikan pangkat Teddy menjadi Letkol merupakan kewenangannya dan juga Panglima TNI. Begitu sudah menjadi kewenangan Panglima TNI, menurutnya tak baik untuk diintervensi.
Maruli heran dengan beberapa pihak yang terlalu mengkritisi keputusan tersebut. Terlebih kritikan datang dari sesama TNI. Padahal sepak terjangnya juga belum terlalu bagus.
"Jadi yang ribut kalau misalnya ada tentara yang komplain kenapa ini duluan, dia yang bertempur gak naik-naik. Saya pengin tahu orangnya siapa. Betul gak dia pernah bertempur. Biasanya yang gak pernah perang itu yang bacotnya terlalu banyak," kata Maruli.
Seperti diketahui sebelumnya, Setkab Teddy Indra Wijaya naik pangkat satu tingkat dari Mayor menjadi Letkol. Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen
TNI Wahyu Yudhayana.
"Saya sampaikan kepada rekan rekan media, bahwa Informasi tersebut memang betul ya," ungkap Wahyu saat dikonfirmasi, Kamis, 6 Maret 2025.
Teddy resmi berpangkat Letkol per 25 Februari 2025. Wahyu mengeklaim kenaikan pangkat Teddy sudah sesuai dengan aturan berlaku.
"Itu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di TNI dan dasar perundang-undangan undangan (Perpres), secara administrasi juga semua sudah dipenuhi," ungkapnya.
Teddy dikenal sebagai orang paling dekat Presiden Prabowo Subianto. Ia merupakan ajudan Presiden Prabowo sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan.