Kementerian PUPR serahkan Rumah Apung Tambaklorok ke Pemkot Semarang

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima penyerahan secara simbolis aset Rumah Apung Tambaklorok dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Penyerahan dilakukan oleh Kepala Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur Kementerian PUPR Panji Krisna Wardana .

Dalam kesempatan itu Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta kepada warga supaya bisa memanfaatkan aset tersebut. Namun Ia juga mengingatkan kepada warga untuk ikut merawat agar bangunan tersebut tetap terjaga. 

Mbak Ita menjelaskan Rumah Apung Tambaklorok telah rampung dibangun dan diresmikan pada 2016. Hanya saja memang terkait perawatan dan maintenance masih dibawah kewenangan KemenPUPR. 

Saat ini setelah asetnya diserahkan Pemerintah Kota Semarang, rumah apung ini sudah menjadi kewenangan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang. 
 

Baca juga: Soal Iuran Tapera, Menteri Basuki: Gaji Pegawai Swasta Tak Hilang, Tapi Disimpan!

Ke depan Mbak Ita juga telah meminta dilakukan penataan dan penambahan untuk kebutuhan fasilitas di Rumah Apung Tambaklorok. Kemudian Rumah Apung Tambaklorok juga bisa digunakan untuk pertemuan warga seperti arisan, sosialisasi program atau kegiatan sosial dan pengajian.

Mbak Ita berharap hal ini bisa menjadi terintegrasi dengan destinasi wisata bahkan menjadi wisata bahari.

Sementara itu Kepala Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur, Panji Krisna Wardana menerangkan pembangunan rumah apung dari struktur, rangka hingga atap menelan anggaran sekitar Rp1 miliar. Bangunan ini memang dirancang untuk untuk mengikuti elevasi air dan anti gempa. 

Panji berharap masyarakat bisa memanfaatkan Rumah Apung Tambaklorok sebaik-baiknya. Dirinya mengakui perawatan rumah apung sangat mudah karena memang struktur yang awet dan tahan lama.