Dua pekan setelah jebolnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) oleh aksi peretasan, Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan mengajukan pengunduran diri.
Semuel mengaku merasa memiliki tanggung jawab dalam penyelesaian kasus peretasan PDNS 2 di Surabaya, Jawa Timur. Karena hal itu Semuel mengambil tanggung jawab moral dengan mengundurkan diri.
Menurut Semuel, surat pengunduran dirinya sudah diajukan kepada Menkominfo Budi Arie Setiadi dan penggantinya akan diumumkan dalam waktu dekat. Semuel memastikan saat ini proses pemulihan PDNS 2 terus dilakukan.
Sementara itu, kelompok peretas Brain Chiper telah memberikan kunci enkripsi ransomware di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 pada Rabu malam secara cuma-cuma.
Seperti diketahui, data di PDNS 2 tersebut disandera oleh Brain Chiper dengan menggunakan ransomware lockbit sejak 20 Juni 2024 lalu. Kelompok pertas ini sempat meminta tebusan ke pemerintah sebesar US$8 juta atau sekitar Rp131 miliar untuk membuka data yang mereka kunci. Namun pemerintah menolak membayar tebusan tersebut.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya mengatakan kunci enkripsi yang diberikan Barin Chiper bisa dipakai.
Kunci enkripsi tersebut tidak diberikan langsung oleh Brain Chiper, melainkan didapat dari situs resminya di dark web. Namun Semuel belum bisa memastikan apakah PDNS 2 bisa pulih segera atau tidak.
Pakar IT, Onno W Purbo mengatakan pemerintah wajib curiga, jika peretas memberikan kunci secara cuma-cuma. Selain itu yang menjadi masalah besar adalah hacker tersebut dipastikan sudah memiliki kopi data nasional yang sebelumnya diretas.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyatakan sudah mengevaluasi secara menyeluruh permasalahan peretasan Pusat Data Nasional Sementara. Menurut Jokowi yang terpenting saat ini adalah solusi untuk ke depan. Seperti melakukan backup semua data nasional agar tidak lagi kaget jika kejadian serupa kembali terulang.