Pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kembali diundur hingga Januari 2025. Pemindahan ASN disebut menunggu kesiapan ekosistem di IKN.
"(Pemindahan ke IKN) terkait dengan fasilitas dan kesiapan ASN, baik secara kualifikasi maupun secara kompetensi yang akan pindah. Perpindahan itu nanti juga akan tergantung kepada kesiapan hunian dan perkantoran," jelas Plt Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPAN-RB Aba Subagja pada program Metro Siang, Metro TV, Jumat 11 Oktober 2024.
KemenPAN-RB telah menyiapkan skenario pemindahan ASN ke IKN. Salah satunya berkaitan dengan data ASN yang dipindahkan.
ASN yang lebih dulu pindah ke
IKN, kata Aba, dipastikan memiliki talenta digital yang mumpuni. "Sekarang yang sedang kita data ada 1.740 orang. Nah mungkin itu dulu yang kita prioritaskan karena ini sesuai dengan tingkat hunian yang dibutuhkan," lanjutnya.
Aba menuturkan, pemindahan ASN ke IKN perlu dilakukan secara komprehensif. Sebab hal ini bukan sekadar pindah lokasi bekerja, tapi juga melakukan transformasi budaya kerja.
"Pindah ke IKN itu prinsipnya bukan semata-mata pindah bekerja, tapi juga kita mentransfer budaya kerja baru membangun Indonesia," ucap Aba.
Teranyar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan RS Hermina Nusantara. RS tersebut diyakini akan menambah kepercayaan aparatur sipil negara (ASN) untuk pindah ke IKN.
Presiden mengaku tidak lagi gusar dengan bayang-bayang pertanyaan dari ASN ihwal ketersedian faskes di IKN. Khususnya saat anak dari ASN sakit.
"Saya sekarang bisa jawab ada (RS untuk anak), yaitu RS Hermina Nusantara," tuturnya.