Masinton Minta Polisi Buktikan Hoaks Rekaman Forkompimda Batubara

Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Masinton Pasaribu meminta aparat dapat membuktikan penetapan tersangka terhadap relawan Ganjar-Mahfud berinisial PH. Relawan tersebut ditangkap usai diduga menyebarkan rekaman suara Forkopimda Batubara yang mengarahkan untuk memilih pasangan calon tertentu. 

"Diuji saja, itu (rekaman) hoaks atau tidak. Sekarang kan dengan mudah tuh bisa diforensik dan lain-lain," kata Masinton. 

Masinton mengatakan, pihak kepolisian harus netral dan menjaga hak-hak warga negara. Mulai dari perbedaan arah politik hingga kebebasan dalam mengkritik. 

"Dalam kontestasi Pilpres, netralitas itu harus dijunjung tinggi," ujarnya. 

Relawan Capres-Cawapres 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berinisial PH ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri. PH ditangkap buntut diduga menyebarkan bocoran rekaman yang berisi sejumlah aparat, baik Polri, TNI, Kejaksaan dan Pemerintah Daerah (Pemda) mendukung Paslon capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kami sudah menelusuri, yang pertama benar, bahwasanya proses penangkapan telah dilakukan oleh Dirtipidsiber Polri," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 19 Januari 2024.

Sebelumnya, heboh rekaman suara yang dinarasikan diduga Kapolres Batubara mengarahkan kepala desa untuk memenangkan salah satu peserta Pilpres 2024. Dalam hal ini, pasangan capres dan cawapres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).

Video percakapan itu diunggah oleh akun media sosial TikTok @nasionalcorruption, Minggu, 14 Januari 2024. "Bocor, rekaman perbincangan antara Dandim, Bupati, Kapolres dan Kajari di Batubara," tulis akun tersebut.