Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy, akhirnya mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon hutang negara, Minggu (28/5/2023). Kesepakatan ini tercapai jelang tenggat waktu gagal bayar pemerintah AS yaitu 1 Juni 2023, yang akhirnya direvisi mundur menjadi 5 Juni 2023.
Saat ini, Biden yang berasal dari Partai Demokrat dan Jubir DPR McCarthy dari Partai Republik tengah mencoba memastikan ada cukup suara dari kedua partai. Hal ini untuk meloloskan kesepakatan menaikkan plafon hutang di pekan depan.
Inti dari kompromi Biden dan McCarthy adalah tingkat belanja pemerintah di tahun 2024 sama dengan tahun 2023, dan anggaran belanja 2023 boleh ada kenaikan tetapi dibatasi hanya satu persen.
Di saat yang sama, batas utang pemerintah AS akan dinaikkan selama dua tahun sampai 2025.
RUU hasil kompromi yang sedang disusun ini kemungkinan besartidak akan didukung oleh kedua pihak yakni Partai Demokrat maupun Republik. Namun, kedua pihak perlu bersepakat sebelum 5 Juni, untuk mencegah gagal bayar hutang.
Jika pemerintah gagal bayar hutang, maka pasar keuangan akan beku dan memicu krisis keuangan internasional.
Analis mengatakan jutaan pekerjana akan hilang, tingkat pinjaman dan pengangguran akan melonjak dan kejatuhan pasar saham dapat melenyapkan triliunan dolar kekayaan masyarakat.
Semua hal tersebut akan menghancurkan pasar obligasi pemerintah AS senilai 24 triliun dolar.