Pengungsi di Tanah Datar Terserang Demam dan Gatal-gatal

Tanah Datar: Puluhan pengungsi korban banjir bandang, di Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, mulai terserang penyakit demam dan gatal-gatal. Kondisi ini terjadi karena keterbatasan fasilitas di posko pengungsian yang menampung hampir 6.000 jiwa.

Sebagian besar korban yang kehilangan rumah terpaksa mengungsi di fasilitas umum, seperti masjid dan surau, di sekitar Danau Singkarak. Keterbatasan fasilitas umum dan kepadatan membuat mereka kurang nyaman beristirahat. Terlebih curah hujan tinggi yang membuat kondisi menjadi lebih dingin. Kondisi ini kemudian memicu timbulnya penyakit serta kecemasan di kalangan pengungsi.

Untuk menanggulangi hal ini, Pemerintah Daerah telah memastikan seluruh korban mendapatkan pengobatan gratis. Sejumlah relawan dan tenaga medis dari berbagai institusi dikerahkan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Ketersediaan obat-obatan di posko bantuan, termasuk obat gatal-gatal dan obat penenang sudah cukup memadai.

 

Rencana relokasi dan bantuan hunian

Menanggapi kondisi darurat tersebut, Bupati Tanah Datar Eka Putra, menyatakan pihaknya akan mempercepat pembangunan Hunian Sementara (Huntara) atau Hunian Tetap (Huntap) yang akan difokuskan dalam dua minggu terakhir. Upaya ini dilakukan untuk segera memindahkan warga dari tempat pengungsian yang kurang layak.

Bupati Eka Putra menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya sedang memvalidasi data pengungsi dan kebutuhan hunian. Ada dua pola pembangunan hunian yang disiapkan. Pertama adalah Pola Mandiri, di mana korban menyediakan tanah sendiri dan pemerintah akan memberikan dana bantuan sebesar Rp60 juta dalam bentuk barang bangunan.

Kedua adalah Pola Terfokus, di mana tanah dan fasilitas akan disediakan langsung oleh Pemda. Selain itu, bupati berupaya menyebarkan para pengungsi ke beberapa titik agar tidak terlalu fokus di satu atau dua lokasi saja.

(Aulia Rahmani Hanifa)