Layanan kesehatan gratis dari Puskesmas Meurah Dua di tempat pengungsian yang terisolir. Foto: Metrotvnews.com/Fajri Fatmawati
Fajri Fatmawati • 17 December 2025 11:24
Pidie Jaya: Warga Desa Meunasah Mancang, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, akhirnya mendapat layanan kesehatan gratis dari Puskesmas setempat setelah terisolasi selama 20 hari pasca-banjir dan longsor. Kunjungan pertama tim medis tersebut terlambat akibat akses jalan menuju desa rusak parah, licin, dan berlumpur.
"Sejak 20 hari pasca-banjir, ini baru pertama kali kami bisa masuk. Medannya sangat sulit, kami harus menumpang mobil dobel kabin dan akhirnya berjalan kaki karena jalan tak bisa dilalui kendaraan biasa," kata Kepala Puskesmas Meurah Dua, Zia Fitri, saat ditemui Metrotvnews.com di lokasi pengungsian, Rabu, 17 Desember 2025.
Zia menjelaskan timnya baru bisa menjangkau desa itu setelah sebelumnya terhambat di Desa Dayah Kruet. Akibat keterlambatan itu, warga hanya mengandalkan bantuan obat-obatan terbatas dari relawan yang kebetulan melintas.
"Bantuan itu belum memenuhi kebutuhan kesehatan warga secara menyeluruh," tambah Zia.
Salah seorang warga, Khadijah (45) mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan yang baru mereka terima ini sangat dibutuhkan, terutama bagi pengungsi yang sudah banyak terserang penyakit. "Alhamdulillah, akhirnya petugas
Puskesmas sampai ke sini. Saya dapat obat gula, obat gatal, salep, dan obat kutu air," ungkap Khadijah.
Khadijah membeberkan banyak warga mengalami keluhan kesehatan pasca-banjir. Obat yang paling banyak dicari meliputi obat gatal, obat gula, dan obat sakit kepala.
Zia memaparkan keluhan kesehatan warga didominasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), diare, dan penyakit kulit akibat
banjir bandang. Meski demikian, ia memastikan stok obat dari Puskesmas masih cukup untuk pelayanan di posko-posko pengungsian, meski dengan pembatasan jumlah per orang.
.jpg)
Layanan kesehatan gratis dari Puskesmas Meurah Dua di tempat pengungsian yang terisolir. Foto: Metrotvnews.com/Fajri Fatmawati
Zia dan timnya akan berupaya rutin memberikan pelayanan begitu akses
transportasi pulih. "Jika jalan sudah lancar, kami usahakan datang dua kali seminggu. Selama ini kami masih berkeliling ke posko desa lain," ujarnya.
Banjir dan longsor yang melanda Pidie Jaya beberapa pekan lalu menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah. Sejumlah desa terisolasi dan distribusi bantuan kemanusiaan termasuk layanan kesehatan juga terhambat.