Muhammad Nauval (13) terpaksa mengenakan kain sarung dan kaos yang sama selama lebih dari dua minggu di pengungsian banjir bandang di Pidie Jaya. Foto: Metrotvnews.com/Fajri Fatmawati
Fajri Fatmawati • 17 December 2025 09:35
Pidie Jaya: Muhammad Nauval (13) terpaksa mengenakan kain sarung dan kaos yang sama selama lebih dari dua minggu di pengungsian banjir bandang di Pidie Jaya, Aceh. Meski selamat dari bencana, hingga kini ia masih kesulitan mendapatkan pakaian laki-laki yang layak dan sesuai ukuran tubuhnya.
"Sejak hari pertama sampai sekarang cuma pakai kain sarung sama baju kaos ini saja karena hanya ini yang saya punya," kata Nauval saat ditemui Metrotvnews.com di lokasi pengungsian, Rabu, 17 Desember 2025.
Kondisi serupa dialami banyak pengungsi laki-laki di pos pengungsian Desa Mancang, Kecamatan Meurah Dua. Meski telah lebih dari dua pekan mengungsi,
bantuan pakaian yang tersedia lebih banyak untuk perempuan, sehingga laki-laki terutama yang berpostur besar kesulitan mendapatkan pakaian yang layak.
"Bantuan pakaian yang ada yang muat, dan baju untuk laki-laki di sini dikit kali," ujar Nauval.
Dua anak laki-laki berbaring di tumpukan bantuan pakaian untuk pengungsi banjir bandang di Pidie Jaya. Foto: Metrotvnews.com/Fajri Fatmawati
Walaupun terdapat sedikit
bantuan pakaian laki-laki, namun jumlahnya tidak cukup dan jarang sesuai ukuran. Akibatnya, banyak pengungsi laki-laki masih harus mengenakan pakaian yang sama sejak sebelum evakuasi.
"
Pengen ada pakaian lain biar bisa ganti, karena susah juga kalau pakai baju ini-ini terus nggak ada lain. Mudah-mudahan sampai bantuan pakaian untuk laki-laki di sini," harap Nauval.
Linda, ibu Nauval, mengaku anaknya yang bertubuh besar terus kesulitan menemukan pakaian pengganti. "Anak saya dari kejadian sampai sekarang masih pakai kain sarung. Susah dapat pakaian untuk anak laki-laki di sini. Rata-rata bantuan yang ada baju perempuan," jelas Linda.

Suasana pengungsian banjir bandang di Pidie Jaya. Foto: Metrotvnews.com/Fajri Fatmawati