13 January 2024 19:34
Aksi penolakan terhadap praktik politik dinasti dan pelanggaran HAM yang digelar mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di kawasan Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur. Dalam aksinya mahasiswa berorasi sambil membentangkan spanduk dan membagikan selebaran berisi penolakan terhadap politik dinasti dan pelanggaran HAM pada pemilihan presiden 2024.
Selain berorasi, mahasiswa juga membagikan selebaran dan stiker berisi penolakan pada politik dinasti kepada para pengguna jalan yang melintas.
"Kita menolak adanya politik dinasti yang terjadi hari ini. Pemerintah seakan terbuka begitu jelas melakukan politik dinasti," jelas Komandan Tim Aksi Reds Soldier Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNJ, Ibra Fabian, yang ditemui wartawan di sela-sela aksi.
Aksi serupa digelar di depan Kampus
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Aksi penolakan terhadap politik dinasti ini diikuti aktivis mahasiswa dari berbagai kampus di Tangerang Selatan.
Dalam aksinya mahasiswa membagikan ribuan pamflet berisi penolakan terhadap politik dinasti kepada pengendara yang melintas. Mahasiswa juga terlihat memakai topeng sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang dianggap tiran.
Koordinator aksi mahasiswa Glamora Lionda menyatakan aksi demonstrasi ini digelar sebagai bentuk rasa bertanggung jawab agar masyarakat bisa mendapatkan pemimpin yang lebih baik.
"Kita di sini ngumpul bagi-bagi selebaran dan flyer, jujur itu adalah suatu bentuk kekhawatiran kita, satu bentuk ketakutan kita, sekaligus rasa tanggung jawab kita sebagai putra bangsa dan putra-putri Republik, juga rasa cinta kita terhadap Indonesia menyoal Pilpres," jelasnya.
Aksi penolakan terhadap politik dinasti juga digelar di Kota Malang, Jawa Timur. Mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia Bersatu Malang membagikan brosur kepada warga yang melintas di depan kampus Universitas Merdeka Malang.
Mahasiswa berharap dengan aksi penolakan dinasti politik yang mereka gelar, masyarakat bisa memilih pemimpin terbaik di Pilpres 2024 mendatang.
"Ketidakseimbangan demokrasi kita di sini saya sebagai mahasiswa tergerak untuk mengingatkan pemerintah agar tidak meneruskan hal-hal jelek. Dan kita memberi contoh kepada mahasiswa-mahasiswa lain untuk tetap terjaga bahwa politik dinasti tidak baik untuk diteruskan," ungkap korlap aksi mahasiswa, Satrio Panji Sadewo.
Mahasiswa juga berharap Ke depan tidak ada lagi praktik politik dinasti di Indonesia.