2 February 2025 17:55
Glodok biasa didatangi untuk sekedar berbelanja. Namun, sebenarnya Glodok memiliki cerita masa lalu bagi etnis Tionghoa di Jakarta. Harco Glodok, dahulu merupakan penjara khusus bagi etnis Tionghoa.
Karena, pada masa jajahan Belanda hanya orang etnis Tionghoa yang berani melawan. Penjara tersebut beroperasi sejak 1743 hingga 1973.
Tidak hanya itu, di kota tua dan sekitarnya, menjadi saksi bisu peristiwa Geger Pecinan pada 9-22 Oktober 1740. Masa itu VOC melakukan pembunuhan massal etnis Tionghoa, yang menewaskan sekitar 10 ribu orang akibar krisis ekonomi dan politik. Mayatnya pun dibuang ke kali besar atau Kali Angke, yang berarti merah akibat pertumpahan darah. Etnis Tionghoa akhirnya lari dan menyelamatkan diri ke kawasan Glodok.
Tidak hanya di Glodok, Jakarta, warisan budaya Tionghoa juga menyebar di seluruh nusantara, salah satunya Kota Bogor, Jawa Barat. Catatan sejarah Bogor terdapat sebuah bangunan yang didirikan etnis Tionghoa pada abad ke-18 atau lebih dari 300 tahun lalu, yaitu Vihara Dhanagun atau Kelenteng Hok Tek Bhio.
Banguna yang lebih tua dari Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor ini lokasinya berdekatan dengan lokasi perdagangan serta urat nadi ekonomi masyarakat Bogor. Maka dari itu, terlihat fenomena jika Vihara Dhanagun memberikan rezeki dengan hadirnya berbagai jenis perdagangan, mulai dari pasar tradisional, pertokoan hingga perdagangan kaki lima.