Upacara pelepasan dan penghormatan terakhir untuk Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Mayjen TNI (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila berlangsung di Kantor Akademi Bela Negara (ABN) NasDem di Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu pagi, 20 Agustus 2025. Ketua DPP Partai NasDem dan jajaran memberikan penghormatan terakhir sesaat sebelum jenazah IGK Manila masuk ambulans.
Hari ini, jenazah IGK Manila akan dikremasi di krematorium Sentosa RSPAD Gatot Subroto. Proses penghormatan terakhir kepada IGK Manila dilakukan pukul 09.00 di auditorium Ki Hajar Dewantara Gedung ABN.
Turut memberikan penghormatan terakhir Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Wakil Ketua Umum NasDem Saan Mustopa, Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim, Bendahara Umum Ahmad Sahroni, dan jajaran pengurus Partai NasDem lainnya. Salam serta penghormatan terakhir untuk almarhum berlangsung khidmat, khusyuk, serta diiringi isak tangis.
IGK Manila meninggalkan dua orang anak dan lima cucu. Ia dikenal oleh keluarga sebagai sosok yang penyayang dan juga pemberi inspirasi.
IGK Manila meninggal dunia pada usia 83 tahun di Rumah Sakit Bunda, Jakarta Pusat, pukul 28.59 WIB pada Senin, 18 Agustus 2025. Sepanjang hidupnya, IGK Manila menorehkan rekam jejak pengabdian yang beragam, mulai dari dunia militer, olahraga, hingga pendidikan.
IGK Manila memulai kariernya di TNI AD dan mencapai pangkat Mayor Jenderal. Salah satu catatan sejarah pentingnya adalah saat dia bertugas menjadi pengawal pribadi Presiden pertama RI, Soekarno, pada masa-masa akhir pemerintahan.
Setelah purnatugas dari militer, pengabdiannya tidak berhenti. Dia terjun ke dunia pendidikan dan pernah menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) pada 1995.
Namanya juga begitu lekat dengan dunia olahraga nasional, dia dikenal sebagai "Bapak Wushu Indonesia" dan pernah mengelola tim sepak bola Persija Jakarta serta berhasil membawa tim Bandung Raya menjuarai Liga Indonesia pada 1996.
Puncak prestasi IGK Manila di bidang olahraga adalah ketika dia sukses mengantarkan Tim Nasional sepak bola Indonesia meraih medali emas pada SEA Games 1991. Prestasi tersebut masih menjadi salah satu kenangan manis dalam sejarah sepak bola Tanah Air.
Di pengujung hayatnya, IGK Manila mendedikasikan dirinya di dunia politik dan media. Dia menjabat sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem sekaligus menjadi Komisaris di Metro TV.