Upacara pelepasan dan penghormatan terakhir untuk Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Mayjen TNI (Pur) IGK Manila berlangsung di Kantor Akademi Bela Negara (ABN) NasDem di Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu pagi, 20 Agustus 2025.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sempat memberikan penghormatan terakhir, sebelum melepas kepergian jenazah IGK Manila dari Kantor ABN NasDem menuju RSPAD. Sejumlah petinggi NasDem lainnya juga hadir dalam pelepasan jenazah IGK Manila ini, seperti Prananda Surya Paloh, Lestari Moerdijat, hingga Siti Nurbaya Bakar.
Hadir pula Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 yang juga Wakil Ketua DPP Partai NasDem periode 1997-2002, Sutiyoso; Gubernur DKI periode 2017-2022, Anies Baswedan; Menteri BUMN, Erick Thohir, serta Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa.
Usai peti jenazah ditutup, dilaksanakan upacara pelepasan dan penghormatan terakhir. Jenazah IGK Manila akan dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto untuk dikremasi secara militer.
IGK Manila meninggal dunia pada usia 83 tahun di Rumah Sakit Bunda, Jakarta Pusat, pukul 28.59 WIB pada Senin, 18 Agustus 2025. Sepanjang hidupnya, IGK Manila menorehkan rekam jejak pengabdian yang beragam, mulai dari dunia militer, olahraga, hingga pendidikan.
IGK Manila memulai kariernya di TNI AD dan mencapai pangkat Mayor Jenderal. Salah satu catatan sejarah pentingnya adalah saat dia bertugas menjadi pengawal pribadi Presiden pertama RI, Soekarno, pada masa-masa akhir pemerintahan.
Setelah purnatugas dari militer, pengabdiannya tidak berhenti. Dia terjun ke dunia pendidikan dan pernah menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) pada 1995.
Namanya juga begitu lekat dengan dunia olahraga nasional, dia dikenal sebagai "Bapak Wushu Indonesia" dan pernah mengelola tim sepak bola Persija Jakarta serta berhasil membawa tim Bandung Raya menjuarai Liga Indonesia pada 1996.
Puncak prestasi IGK Manila di bidang olahraga adalah ketika dia sukses mengantarkan Tim Nasional sepak bola Indonesia meraih medali emas pada SEA Games 1991. Prestasi tersebut masih menjadi salah satu kenangan manis dalam sejarah sepak bola Tanah Air.
Di pengujung hayatnya, IGK Manila mendedikasikan dirinya di dunia politik dan media. Dia menjabat sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem sekaligus menjadi Komisaris di Metro TV.