Jenazah Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) NasDem Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila telah dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Dok. Metro TV
Achmad Zulfikar Fazli • 20 August 2025 09:32
Jakarta: Jenazah Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) NasDem Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila telah dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Jenazah IGK Manila akan dikremasi.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sempat memberikan penghormatan terakhir, sebelum melepas kepergian jenazah IGK Manila dari Kantor ABN NasDem di Pancoran, Jakarta Selatan, untuk menuju RSPAD. Sejumlah petinggi NasDem lainnya juga hadir dalam pelepasan jenazah IGK Manila ini, seperti Prananda Surya Paloh, Lestari Moerdijat, hingga Siti Nurbaya Bakar.
Proses kremasi akan berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB. Kremasi ini merupakan sesuai permintaan dari IGK Manila sebelum tutup usia.
IGK Manila lahir di Singaraja, Bali pada 1942 dan dikenal sebagai salah satu tokoh legendaris sepak bola Indonesia. Purnawirawan TNI berpangkat Mayor Jenderal ini memimpin tim nasional Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991 di Manila, Filipina, sebuah pencapaian bersejarah yang baru bisa diulang lebih dari tiga dekade kemudian pada SEA Games 2023 di Kamboja.
Baca Juga:
Kerabat hingga Pejabat Negara Beri Penghormatan Terakhir untuk IGK Manila |
Di level klub, kiprahnya pun gemilang. IGK Manila menjadi bagian penting dari kebangkitan Persija Jakarta pada era 1997, sebelum akhirnya mengantarkan Macan Kemayoran menjuarai Liga Indonesia 2001.
Perjalanan IGK Manila dalam dunia sepak bola juga penuh cerita. DIa sempat mendapat perintah untuk mengikuti kursus legislatif sebagai persiapan menjadi anggota DPR dari Fraksi ABRI karena adanya Pergantian Antar Waktu (PAW). Namun, secara mendadak dia diminta oleh Ketua Umum PSSI untuk menjadi manajer timnas di SEA Games 1991.
Dedikasi, disiplin, dan inovasi menjadikan IGK Manila bukan hanya sekadar manajer tim, tetapi juga arsitek prestasi yang meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah sepak bola Indonesia.