IKK Maret 2025 Turun 5,3 Poin, Daya Beli Masyarakat Lesu

22 April 2025 11:19

Indeks keyakinan konsumen atau IKK di bulan Maret 2025 tercatat turun 5,3 poin dibandingkan dengan bulan Februari 2025. Penurunan IKK selama tiga bulan berturut-turut mencerminkan penurunan daya beli masyarakat.
 
Hal tersebut sekaligus menjadi level terendah sejak Oktober 2024. Dalam keterangan yang dirilis oleh Bank Indonesia, IKK bulan Maret berada pada level 121,1, turun 5,3 poin dibandingkan bulan Februari sebesar 126,4.
 
Hal itu perlu menjadi perhatian serius, karena di bulan Maret merupakan bulan suci Ramadan, di mana level konsumsi masyarakat cenderung naik. Dalam laporannya, Bank Indonesia (BI) pun melaporkan komponen indeks tersebut turun baik di kategori kondisi ekonomi saat ini yaitu penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, kemudian pembelian barang tahan lama, juga di kategori ekspektasi konsumen yaitu penghasilan, ketersediaan, tahapan kerja, dan kegiatan usaha.
 
Survei Bank Indonesia (BI) mencatat ada peningkatan proporsi konsumsi atau pengeluaran belanja terhadap pendapatan dari 74,7 persen pada Februari menjadi 75,3 persen pada Maret. Itu terutama terjadi pada kelompok pengeluaran Rp1 juta-Rp2 juta dan di atas Rp5 juta.
 

Baca: Petani Was-was Pelonggaran Impor Pangan
 
Sebaliknya, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan pada Maret 2025 tercatat 13,8 persen, sedikit menurun ketimbang Februari 2025 sebesar 14,7 persen. Itu artinya ada tekanan konsumsi yang lebih besar, terutama di segmen bawah sepanjang Maret lalu atau Ramadan 1446 Hijriah ketimbang bulan sebelumnya.
 
"Ini jadi alarm buat kita semua. Kalau benar masyarakat mulai konsumsi pakai tabungan saat Ramadan-Lebaran kemarin, artinya daya beli masih tertekan dan pendapatan rutin belum cukup," kata Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhammad Hanif Dhakiri, Rabu, 16 April 2025.
 
Bila situasi tersebut terjadi berlarut dan dibiarkan, maka perekonomian nasional akan terkena imbasnya. Konsumsi masyarakat melemah, jumlah simpanan tergerus, dan pada akhirnya memperlambat laju pertumbuhan ekonomi lantaran konsumsi rumah tangga merupakan kontributor dominan dalam Produk Domestik Bruto (PDB). 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)