Jelang perayaan May Day atau Hari Buruh, berbagai persiapan mulai dari atribut unjuk rasa, hingga naskah tuntutan para buruh mulai dirampungkan oleh pihak pengurus pusat KSPSI Andi Gani di kantor sekretariat DPP KSPSI, Jakarta Selatan, pada Selasa sore, 29 April 2025.
Sekitar 60 ribu buruh yang tergabung dalam KSPSI pimpinan Andi Gani akan turun ke jalan dan menyampaikan tuntutan mereka, bersama dengan 200 ribu buruh lainnya yang juga akan ikut memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Wakil Presiden KSPSI, RM. Abdullah, mengatakan tuntutan-tuntutan kaum buruh akan kembali mempersoalkan kerja dan penghidupan layak yang belum dipenuhi oleh negara. Abdullah menyebut, salah satu yang akan ditagih oleh para buruh saat unjuk rasa May Day nanti ialah percepatan revisi Undang-Undang Cipta Kerja seperti yang telah disahkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kita menghendaki agar pekerja Indonesia setelah 78 tahun merdeka berharap mendapatkan pekerja layak, upah yang layak dan jaminan sosial yang layak. melalui apa? melalui undnag-undang yang baru. Kita tahu bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi 168/2023 mengisyaratkan bahwa pemerintah bersama-sama DPR untuk segera membuat undang-undang baru yang melindungi pekerja," kata Wakil Presiden KSPSI, RM. Abdullah.
Nantinya, seluruh tuntutan buruh tersebut akan disusun dalam sebuah draf dan akan diserahkan langsung ke
Presiden Prabowo Subianto, yang rencananya akan hadir di kawasan Monas saat aksi unjuk rasa
Hari Buruh berlangsung.