Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan seluruh siswa yang terdampak ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara mendapatkan pendampingan psikologis. Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah menyebut penanganan dilakukan secara bertahap dan melibatkan sejumlah pihak terkait.
"Alhamdulillah, setelah kami dari KPAI memastikan anak-anak yang terluka mendapat penanganan medis, selanjutnya kami pastikan mereka mendapatkan pendampingan psikologis. Pendampingan ini tidak hanua untuk anak yang terluka, tapi juga bagi semua siswa, orang tua, dan tenaga pendidik," kata Margaret.
Di sisi lain, Margaret memastikan terduga pelaku yang merupakan siswa, tidak terafilasi dengan kelompok teroris. Pihaknya menekankan penanganan hukum terhadap anak berhadapan dengan hukum harus mengacu Undang-Undang Perlindungan Anak dan sistem peradilan pidana anak.
"Untuk anak yang diduga sebagai pelaku, kami tegaskan penanganannya harus sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dan sistem peradilan pidana anak, dengan mengutamakan restoratif dan kepentingan terbaik bagi anak," tambah Margaret.
Perkuat keamanan sekolah
KPAI juga menilai bahwa peristiwa tersebut menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk memperkuat keamanan sekolah serta meningkatkan perhatian terhadap kesehatan mental siswa.
Margaret juga mendorong orang tua dan sekolah memerkuat pengawasan terhadap aktivitas anak, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Pasalnya, hasil penyelidikan menunjukkan adanya konten negatif di media sosial yang diduga menginspirasi tindakan kekerasan tersebut. Metro TV/Satrio Adi Putranto
Streaming