5 August 2023 18:14
Karya seni lukis umumnya dituangkan dalam media kanvas. Namun seorang seniman di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta memanfaatkan batu sungai atau kali sebagai media lukis yang menghasilkan karya seni unik dan menarik.
Bertempat di sanggar seni miliknya di Dusun Plembutan Timur, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Seniman Lukis Asto Kuaso, memiliki cara unik untuk menghasilkan karya-karya seni lukisnya. Pria 61 tahun yang dalam dunia seni lukis dikenal dengan panggilan Mbah Lanang ini memanfaatkan batu-batu kali sebagai media lukis.
Media batu sengaja dipilih untuk memberikan warna baru dunia seni lukis yang telah ia tekuni sejak 1993. Batuan berdiameter mulai 15 centimeter ini, ia lukis dengan gaya realis dan berbagai tema.
Lukisan yang dibuatnya mulai dari pemandangan, tokoh nasional, hingga tokoh dari dunia pewayangan. Mbah Lanang juga bisa melukis tema lainnya, sesuai pesanan.
Berbeda dengan media kanvas, proses melukis satu buah batu biasanya tidak membutuhkan waktu yang lama. Biasanya Mbah Lanang mengerjakannya dalam waktu kurang dari satu jam per batu.
Cat yang digunakan di media batu sama dengan jenis cat kanvas yakni cat akrilik dengan clear sebagai finishing. Asto Kuaso mengaku tidak menemui hambatan dalam melukis batu yang sudah ia lakukan sejak satu tahun terakhir.
Alasan dipilihnya media batu sebagai media lukis selain unik, Asto menilai batu menjadi kata yang terlintas pertama kali ketika mendengar kata Gunungkidul. Asto kuasto berharap, dengan ukuran yang kecil dan ringkas, lukisan di media batu karyanya dapat diterima masyarakat, khususnya untuk souvenir saat berwisata di Gunungkidul.
Asto menjual aneka karya lukis batu dengan memanfaatkan media sosial. Satu karya lukis batu dijual mulai dengan harga Rp50 ribu.