Pembentukan poros koalisi di Pilpres 2024 terus bergerak dinamis, selain tiga nama capres yang sudah dipastikan maju, muncul rencana poros baru. Poros keempat memunculkan duet Partai Golkar dengan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk memasangkan Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan.
Wacana menduetkan ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk Pilpres 2024 semakin mengemuka. Wacana ini semakin menguat usai keduanya melakukan pertemuan di sela-sela kegiatan APEC di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Duet keduanya dinilai dapat menjadi kuda hitam dalam pilpres mendatang, terlebih kedua partai ini jika digabungkan sudah cukup mengantongi tiket maju pilpres.
Namun, secara elektoral keduanya masih kecil dibandingkan dengan tiga nama capres yang sudah ada, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Wakil Ketua Umum DPP Golkar Nurul Arifin menyebut banyak kader yang justru berharap duet Prabowo-Airlangga. Namun, Golkar masih belum mau gegabah dalam menentukan pilihannya.
Zulhas pun masih belum mau menyikapi serius akan wacana duet dirinya dengan Airlangga. Besar kemungkinan ada empat poros koalisi pada pilpres mendatang, jika duet Airlangga Zulhas terealisasi.
Menanggapi hal itu, PDI Perjuangan justru berniat mengajak Golkar dan PAN untuk berlayar dalam satu koalisi. Semakin dekat dengan waktu pendaftaran, urusan koalisi partai politik untuk Pilpres 2024 masih sangat cair.
Tak ada yang tak mungkin jika terdapat empat poros koalisi, yakni PDIP dengan PPP, Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) serta koalisi antara Partai Golkar dan PAN.
(M. Khadafi)