Siapa Jadi Pembesar di Koalisi Besar?

23 April 2023 20:25

Sebanyak lima partai politik pendukung pemerintahan Presiden Jokowi memang lebih awal mewacanakan pembentukan Koalisi Besar. Namun belakangan, PDIP juga menyatakan siap menggalang kerja sama politik dengan peserta yang besar. 

Narasi “Koalisi Besar”, awalnya muncul dari Ketua Umum Partai Golkar. Tepatnya, usai Airlangga Hartarto mengikuti buka puasa bersama di DPP Partai NasDem, di awal Ramadan.

Dalam waktu satu pekan, lima parpol pendukung Pemerintah berkumpul di markas PAN. Banyak yang meyakini, pertemuan ini di-inisiasi Presiden Jokowi. Usai berdiskusi, mereka lalu menamakan diri sebagai tim Jokowi.
 
Kemudian, muncul spekulasi kalau PDIP sengaja ditinggal sendiri. Sebagai kader PDIP, Jokowi justru tampak lebih asyik meng-orkestrasi lima parpol pendukungnya membentuk Koalisi Besar. Diduga karena manuver politik PDIP berseberangan dengan kebijakan Jokowi.

Namun, elit PDIP menampik tak disertakan dalam pertemuan di markas PAN. Ia mengatakan Ketua Umum PDIP tak datang, karena kebetulan sedang berada di Jepang. Namun pengamat politik meyakini, secara esensi, Koalisi Besar memang tak ingin melibatkan Megawati.

PDIP tampaknya memang tak mempedulikan soal dilibatkan atau tidak dilibatkan dalam pertemuan di DPP PAN. Terlebih, banyak yang berspekulasi, partai berlambang banteng itu tak mau menjadi anak bawang di koalisi tim Jokowi. Dengan modal elektoral yang dimiliki, PDIP tentu ingin mendominasi.

Sekjen PDIP misalnya, ia menyebut koalisi besar masih wacana yang tidak jelas bentuknya. PDIP bahkan menyatakan siap menginisiasi pembentukan Koalisi Besar yang sesungguhnya. Selama ini PDIP memang membangun narasi, wacana Koalisi Besar merupakan gagasan puan maharani. Sehingga partai itupun menyatakan siap menjadi tuan rumah koalisi besar.  

Sehingga, wacana Koalisi Besar ini seperti berkembang menjadi dua versi. Versi pertama, wacana Koalisi Besar yang diorkestrasi Presiden Jokowi. Versi kedua wacana Koalisi Besar yang digadang-gadang anak buah Megawati Soekarnoputri.

Wacana Koalisi Besar tim Jokowi merupakan peleburan dua poros koalisi, yaitu KIB dan KKIR dengan peserta lima partai politik. Sedangkan koalisi besar yang digadang-gadang elit PDIP merupakan kerja sama politik untuk memenangkan kadernya dalam pilpres 2024.

Hingga bulan Ramadan usai, koalisi yang diorkestrasi Presiden Jokowi tak kunjung melakukan deklarasi. Apakah koalisi besar versi Jokowi akan jadi kenyataan? Atau justru bubar di tengah jalan?

Deklarasi capres PDIP pekan ini bisa jadi mementahkan berbagai kalkulasi. Bahkan menjadi ujian soliditas peserta koalisi tim Jokowi. Yang pasti, lima parpol dalam tim Jokowi memiliki sikap dan agenda politik tersendiri.

Ketua Umum PAN terang-terangan mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir untuk maju dalam pilpres 2024. Akankah PAN tetap setia dalam simfoni yang diorkestrasi Presiden Jokowi atau menyeberang ke poros yang digalang Megawati Soekarnoputri?

Sedangkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar tegas menolak bergabungnya PDIP dalam koalisi tim Jokowi bila meminta jatah capres. 

Di sisi lain, Prabowo yang belakangan tampak akrab dengan Ganjar Pranowo juga belum tentu bersedia bila harus turun kelas menjadi cawapres. Apalagi Prabowo telah menegaskan, Partai Gerindra telah memberi amanat sebagai calon presiden.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Heri Dwi Okta R)