Larangan eksport batu bara selama Januari 2022 telah menampaknya hasilnya. Berkat kebijakan itu, PLN telah mendapatkan komitmen pasokan 13,9 juta ton dari 20 juta ton yang untuk seluruh PLTU pada bulan ini.
"10,7 juta ton dari kontrak yang sudah ada dan 3,2 juta ton dari kontrak tambahan," kata Dirut PLN Darmawan Prasodjo.
Larangan ekspor batu bara selama Januari 2022 berawal dari krisis persediaan batu bara di PLN yang terjadi sejak akhir tahun lalu. Ada 20 PLTU berdaya 10 ribu mW yang melaporkan sedang kekurangan pasokan batu bara sehingga ada risiko pemadaman listrik besar-besaran.
"Kenapa bisa terjadi seret pasokan di akhir tahun? Akibat tingginya harga di luar negeri," ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kantor PLN, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (4/1/2022) sore.
