Kongres ke-28 PDGI Bahas Strategi Tingkatkan Kesehatan Gigi Nasional

Surabaya: Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyelenggarakan kongres ke-28 di Surabaya dari 15 hingga 17 Mei 2025. Fokus utama dalam kongres tersebut tertuju pada peningkatan kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia. 

Kongres tersebut secara resmi dibuka oleh Menteri Kooordinator (Menko) Bidang Hukum, Ham, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra. Tema yang diusung yakni Penguatan Peran dan Fungsi PDGI Pasca UU Kesehatan No.17/2023, menandai komitmen organisasi dalam menghadapi tantangan  kesehatan gigi nasional. Yusril menekankan pentingnya profesionalisme dalam pelayanan kesehatan gigi. 

“PDGI sebagai satu-satunya organisasi profesi dokter gigi harus terus meningkatkan pengawasan terhadap anggotanya. Termasuk memberikan sanksi tegas untuk kasus malpraktik,” ujar Yusril, dalam sambutannya, dikutip dari Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Jumat, 16 Mei 2025.
 

Baca: Kemenkes Sebut 40% Puskesmas di Indonesia Belum Punya Dokter Gigi

Dalam kongres ini, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono memaparkan, temuan penting mengenai kondisi kesehatan gigi masyarakat Indonesia. Data menunjukkan bahwa masalah gigi dan mulut masih menempati posisi lima besar penyakit terbanyak di Indonesia. 

Selain itu, terungkap kesenjangan besar dalam distribusi tenaga kesehatan gigi, di mana jumlah dokter gigi spesialis hanya mencapai 5.000 orang dari total 52.000 dokter gigi yang ada, menciptakan ketimpangan pelayanan antara daerah perkotaan, dan wilayah terpencil.

Muhammad Arifin, Kepala Humas PDGI, menjelaskan, strategi konkret yang akan dijalankan. Pihaknya akan mengaktifkan kembali UKGS dan memperluas edukasi kesehatan gigi hingga ke daerah terpencil. 

"Pemerataan dokter gigi spesialis menjadi prioritas kami,” kata Arifin. 

Selain itu, PDGI juga akan mengubah pendekatan dari kuratif ke preventif-promotif. Kongres juga membahas implementasi UU Kesehatan No.17/2023 dan kebutuhan regulasi khusus untuk standarisasi pelayanan kesehatan gigi nasional.

(Muhammad Adyatma Damardjati)